Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dalam Remang Menangis karena Gudeg Mercon...

Sempat ragu, akhirnya saya sadar jika sopir ojek online memang benar. Dia berhenti tepat di barisan antrean orang yang ingin membeli Gudeg Mercon. Panjang antreannya sampai 10 meter.

Di depan, ada warung tenda pendek. Hanya berukuran tiga kali satu meter dan tinggi dua meter.

Berjajar banyak jenis makanan di meja yang hanya memiliki tinggi sebetis orang dewasa. Mulai dari aneka gorengan tempe, bakwan, sate jamur, sate ayam, telur rebus, krecek, areh pedas, dan gudeg nangka.

"Gudeg mercon ini buka dari tahun 1992. Dulu tidak ramai seperti ini, kira-kira 10 tahun belakangan baru ramai," kata Hari, adik Tinah.

Hari bersama adiknya satu lagi membantu sang kakak, Tinah berjualan Gudeg Mercon yang buka dari pukul 21.30 sampai habis.

"Kami tutup jam dua, tapi biasa jam satu sudah habis semuanya," kata Hari.

"Makanya dibuat gudeg pedas, karena cita rasa makanan Yogyakarta itu dasarnya manis. Banyak gudeg yang manis, tidak semua orang cocok," kata Hari.

Keistimewaan Gudeg Mercon, menurut Hari, bukan pada gudeg atau kreceknya, melainkan kuah areh yang pedasnya luar biasa.

Saat nasi, gudeg, krecek, dan lauk pauk lainnya disiram areh pedas tersebut, alamak pedas sekali rasanya...

Selain rasa pedas yang mendominasi, juga ada rasa gurih dan berbagai lauk pauk. Rasanya memang cocok untuk lidah orang yang emoh makan manis.

Kalau tak tahan pedas? Jangan nekat. Lebih baik minta Bu Tinah siram kuah areh sedikit saja di pinggir piring.

Hal yang unik, Gudeg Mercon yang berjualan di pinggir jalan pemukiman, sebenarnya tidak memiliki tempat makan layak apalagi penerangan tambahan.

Banyak pengunjung mengandalkan senter lampu handphone untuk membantu makan.

Saya memilih makan tanpa bantuan senter. Alhasil malam itu di pinggir jalan Yogyakarta yang remang, saya menangis. Ini gara-gara gudeg mercon yang nyelekit di lidah dan bikin nagih...

https://travel.kompas.com/read/2018/04/23/094200027/dalam-remang-menangis-karena-gudeg-mercon-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke