JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan industri penerbangan di dunia berbeda-beda. Inilah yang membuat persaingan di beberapa tempat sangat ketat, dan berimbas ke harga tiket.
President Flights and Cruise Trip Advisor, Bryan Saltzburg, mengatakan Anda akan menemukan harga yang lebih murah di tempat yang persaingan penerbangannya ketat dan kompetitif.
Ia memulai dengan pasar Eropa yang memiliki kompetisi industri penerbangan paling ketat. Puluhan maskapai terbang di atas daratan ber-visa Schengen tersebut.
Asia juga tidak kalah kompetitif menurut Bryan. Maskapai-maskapai dengan pelayanan prima banyak berkembang di Asia Pasifik.
"Low Cost Carrier lebih populer di Asia dan Eropa, kalau Anda teliti (kalkulasi) akan terlihat biaya dasar yang mereka tawarkan sangat-sangat murah tiap kilometernya," tutur Bryan kepada KompasTravel usai memberikan penghagaan "Travelers' Choice Award 2018" kepada Garuda Indonesia dan Citilink di Jakarta, Rabu (11/7/2018)
Lain halnya dengan Amerika Serikat, termasuk Amerika Utara dan Amerika Selatan. Industri penerbangan di sana lebih kecil sehingga tidak terlalu kompetitif.
"Ketika kompetisi yang ketat berlangsung, kita akan mendapatkan harga yang lebih terjangkau, yaitu jika bepergian di Asia dan Eropa," ujarnya.
Ia menuturkan bahwa ini bukanlah sebuah tren wisatawan yang menginginkan penerbangan Low Cost Carrier (LCC).
"Ketika industri bertemu persaingan yang kurang maka konsumen akan mendapat harga yang tinggi. Itu perubahan yang natural dalam sebuah idustri, salah satunya penerbangan," ungkapnya.
Di Asia sendiri industri penerbangan memiliki pasar yang sangat kompetitif, dengan lebih dari 60 maskapai yang bisa dipilih wisatawan.
Hal itu merupakan kabar baik bagi wisatawan, karena mana yang paling memberikan banyak keuntunganlah yang akan dipilih.
https://travel.kompas.com/read/2018/07/12/212000127/wilayah-di-dunia-dengan-harga-tiket-pesawat-paling-murah