Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sempat Diprotes, Begini Tanggapan KLHK tentang Pembangunan Sarana Wisata di TN Komodo

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selaku yang mengatasi Taman Nasional Komodo memperbolehkan pembangunan sarana pariwisata di Pulau Padar, dan Pulau Rinca.

“Dari perizinannya sudah legal, karena hanya memanfaatkan zona pemanfaatan di Padar dan Rinca. Deretan peraturannya dijalani semua,” tutur Direktur Jendral Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem KLHK, Wiratno, di KLHK, Jakarta Kamis (9/8/2018).

“Problemnya sebenarnya kan negara ini butuh gerakan ekonomi, di mana wisata alam itu dikunjungi 17 juta wisman (wisatawan mancanegara), yang tiap satu orangnya nya membelanjakan 1.000 dolar atau 14 juta,” tutur Dody Wahyu Karyanto, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK) dalam kesempatan yang sama.

Hal tersebut dinilai merupakan potensi yang sangat bermanfaat jika dikawinkan dengan konservasi. Mengingat wisman yang ke Indonesia juga sangat menyukai keindahan alamnya yang asri seperti di taman-taman nasional.

“Nah potensi ini jika tidak dikawinkan dengan konservasi, konservasinya jadi sia-sia, tapi juga jangan sampai berbenturan,” terangnya.

Ia melanjutkan, agar tidak berbenturan dengan konservasi, maka diatur lewat perizinan yang ketat dengan melampirkan rencana puluhan tahun ke depan. Selain itu juga taman nasional membuat zona-zona mana yang tidak bisa diganggu gugat, mana yang bisa dimanfaatkan.

“Dari zona pemanfaatan, tidak semuanya dikasih izin dikelola perusahaan tentunya. Dari lokasi itu pun, hanya 10 persen yang boleh dibangun (areal usaha) sisanya jadi areal publik untuk wisatawan,” terang Dody.

Ia mencontohkan, semisal perusahaan tertentu mendapat izin mengelola 10 hektar dalam zona pemanfaatan, maka yang boleh dibangun fasilitas hanya 1 hektar, sisanya sebagai ruang publik tempat wisatawan menikmati alamnya.

"Dalam proses pembangunannya KLHK akan terus mengawasi," pungkas Wiratno.

Sebelumnya, sejumlah penginapan dan restoran akan dibangun di dalam kawasan konservasi Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur.

Pembangunan sarana pariwisata tersebut akan dilakukan di Pulau Padar, Pulau Rinca, dan Pulau Komodo. Pembangunan sarana wisata meliputi penginapan dan restoran.

Berdasarkan dokumentasi rencana pembangunan sarana pariwisata, tertulis yaitu "Areal Konstruksi Kegiatan Realisasi Pembangunan Sarana Wisata Alam PT. Segara Komodo Lestari".

Pembangunan akan dilakukan oleh PT. Segara Komodo Lestari di Pulau Rinca berdasarkan Surat Keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal nomor: 7/1/IUPSWA/PMDN/2015 tanggal 17 Desember 2015 tentang Pemberian Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam pada Zona Pemanfaatan Taman Nasional Komodo seluas 22,1 hektar.

Di Pulau Rinca sendiri akan dibangun restoran. Sementara, di Pulau Padar dan Komodo akan dibangun penginapan.

Adapun rencana pembangunan sarana pariwisata di Taman Nasional Komodo mendapat protes dari warganet hingga artis. Deretan artis seperti Luna Maya, Akhadi Wira Setiaji (Kaka Slank), Jessica Iskandar, dan lain-lain.

https://travel.kompas.com/read/2018/08/09/191900527/sempat-diprotes-begini-tanggapan-klhk-tentang-pembangunan-sarana-wisata-di-tn

Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke