CHIANG RAI, KOMPAS.com - Anda masih ingat Gua Tham Luang Nang Non? Ya, itu adalah gua di Chiang Rai, Thailand, yang terkenal lantaran 12 anak terjebak di dalamnya selama berhari-hari.
Peristiwa yang terjadi pada medio 23 Juni hingga 8 Juli 2018 itu menarik simpati masyarakat usai secara dramatis, pemerintah Thailand mengerahkan 1.000 orang penyelamat dibantu warga setempat berhasil mengeluarkan mereka satu per satu.
Dua bulan berlalu, pemerintah terpaksa menutup akses ke mulut gua dengan pagar kawat tebal demi tidak terjadi insiden serupa di masa mendatang. Personel militer juga ditempatkan di area itu untuk menjaganya.
Meski demikian, gua itu sudah terlanjur melekat di benak masyarakat. Mereka yang penasaran pun mendatanginya, termasuk Kompas.com, pada Minggu (24/9/2018). Kini, gua tersebut boleh dibilang sudah menjadi tempat wisata.
"Dahulu, gua ini tidak dikenal. Hanya orang lokal saja yang mengetahuinya. Tapi, tidak sampai datang. Sekarang, orang dari berbagai daerah datang karena penasaran," ujar pemandu kami, Nuanwan Hansanawin.
Akses ke Gua Tham Luang
Gua yang fenomenal itu berada di wilayah perbukitan Tham Luang-Khun Nam Nang, Distrik Mae Sai, Provinsi Chiang Rai, Thailand. Dari pusat kota, jaraknya cukup jauh. Butuh sekitar satu setengah jam untuk dapat ke sana menggunakan kendaraan sendiri.
Dari Rattanakheat Road, kita mesti melaju ke utara melalui Klang Wiang Road menuju jalur utama, Phahonyothin Road. Dari situ, kita tinggal menyusuri jalan kurang lebih 90 kilometer ke arah utara.
Setelah sampai di Distrik Mae Sai, ambil jalur ke kiri ke arah perbukitan. Papan penunjuk jalan sebagai penuntun cukup jelas terlihat dari jalan tersebut.
Kendaraan tak diperkenankan mendekati gua. Pengunjung harus memarkirkan kendaraannya di tepi jalan, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh sekitar 400 meter ke mulut gua melalui jalan setapak berkerikil.
Nampaknya, area itu kini benar-benar menjadi tujuan pariwisata dadakan. Pedagang kaki lima memenuhi tepi jalan, tempat kendaraan terparkir.
Dari pos itu, kita mengambil jalan ke sebelah kanan yang agak berundak hingga tibalah kita di pagar kawat, sekitar 20 meter dari mulut gua. Di pagar kawat tertulis "Restricted Area".
Pengunjung hanya bisa berfoto-foto dengan latar belakang mulut gua yang tertutup pagar saja. Selebihnya. tidak ada aktivitas wisata yang dapat dilakukan di sana.
Tidak ada pula guide atau papan petunjuk yang memberikan informasi mengenai gua tersebut. Namun, pemandu kami, Nuanwan mengatakan bahwa gua itu konon katanya sangat panjang dan tembus sampai ke Myanmar.
"Gua itu memang memiliki pemandangan indah di dalam," ujar wanita yang akrab disapa Ning.
Cerita Rakyat
Ning mengatakan, beredar folklor mengenai perbukitan tempat gua itu berada. Masyarakat setempat mempercayai perbukitan itu adalah penjelmaan dari seorang putri yang sedang tidur.
"Dari sudut tertentu perbukitan itu memang mirip seperti seorang wanita yang sedang tertidur," ujar Ning.
Ning mengatakan, masyarakat ada yang percaya bahwa sosok perempuan mistis di bukit itulah yang menahan anak-anak itu keluar gua. Namun, keadaan berubah ketika ada seorang biksu yang datang dan melantunkan doa di mulut gua saat kejadian.
"Keesokan harinya, anak-anak itu ditemukan. Saya tidak berharap Anda percaya dengan itu. Tapi itu sungguh terjadi," ujar Ning.
https://travel.kompas.com/read/2018/09/26/161800527/gua-tempat-12-anak-thailand-terjebak-dan-legenda-putri-tidur-di-dalamnya-