Cobalah Rasa Mieso Janda...

Lokasi itu persis di pinggir jalan lintas nasional, Medan-Banda Aceh, Kabupaten Aceh Utara. Jika melihat papan nama usaha ini, maka terkesan lucu dan unik. Pemilik usaha kuliner itu, Idarwati memberi nama-Mieso Janda-mengutip status perkawinannya.

“Ha-ha-ha, memang saya janda,” jawabnya saat ditanya mengapa memberi nama terbilang langka.

Wanita paruh baya ini memulai usaha itu sejak 15 tahun lalu. Perlahan, usahanya semakin dikenal. Belakangan, hubungan keluarganya memburuk. Sehingga dia memilih menjadi orangtua tunggal. Hingga masyarakat pun mengenalnya dengan sebutan Dar Janda.

Seiring waktu, dugaan Dar-panggilan akrab Idarwati, usaha itu terus berkembang. Saat ini, dia mempekerjakan lima karyawan. “Awalnya saya sendiri. Alhamdulillah, peminatnya banyak dan nambah orang kerja,” sebutnya.

Lalu, apa kelebihan Mieso Janda ini?

“Saya perbanyak lemak sapi. Lemak ini kelebihannya. Bagi banyak orang yang datang kemari, katanya di situ letak enaknya dan bedanya. Yang bisa menilai kan konsumen,” ujarnya tersenyum.

Selain itu, soal harga mieso ini terbilang ramah di kantong. Hanya dibanderol Rp 10.000 per porsi. Komplet dengan daging ayam, tahu, dan lemak sapi. Harga ini terbilang murah dan bisa dinikmati oleh seluruh pengunjung.

“Sehari bisa habis 20 lebih ayam lah kalau buat dagingnya,” katanya.

Selain itu, harum mieso itu kian menggugah selera. Harumnya terasa padu padan bumbu yang khas. Membangkitkan nafsu makan.

“Saya pastikan kuahnya harum dan gurih. Mieso itu salah satu nikmatnya di kuah, plus mi yang lembut. Kalau dua itu bagus dijaga, diracik sedemikian rupa, mudahan pelanggan nggak kecewa,” katanya.

“Namanya jualan, kadang cepat habis, kadang lambat. Tapi maksimal kita buka sampai pukul 22.00 WIB,” katanya.