Uber Luncurkan Layanan Kapal Selam di Great Barrier Reef

KOMPAS.com - Perusahaan jaringan transportasi asal San Francisco, Uber, meluncurkan layanan kapal selam di Australia, tepatnya di Pulau Heron, Great Barrier Reef Selatan, Kamis (23/05/2019) lalu.

Bermitra dengan ridesharing Uber, unit kapal selam ini secara eksklusif dinamakan scUber.

"Ketika orang-orang datang dan menikmati Great Barrier Reef, maka mereka peduli," kata Susan Anderson, General Manager Regional Uber untuk negara Australia dan Selandia Baru, seperti dikutip dari laman Lonely Planet, Minggu (26/05/2019).

“Pengalaman kelas dunia sekali seumur hidup ini memberi pengendara yang tidak bisa berenang atau tidak dapat mengakses Great Barrier Reef,” lanjut dia.

Pengguna layanan ini akan dikenakan biaya sekitar 3.000 dolar Australia atau sekitar Rp 43,4 juta selama satu jam perjalanan dan bisa menampung tiga orang dengan rincian dua penumpang dan satu pengendara atau supir.

Sebagai bentuk promosi, Uber menggelar kompetisi untuk membagikan tumpangan gratis kepada satu orang beruntung dan seorang dari Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, dan Australia melalui laman scuberqueensland.com.

Kepala Ilmuwan di Great Barrier Marine Park Authority mengatakan, pengalaman berseluncur lautan penuh terumbu karang menggunakan scUber akan menimbulkan perspektif berebeda kepada orang yang sebelumnya pernah melakukan snorkeling atau menyelam di pantai.

"Ini seperti persilangan antara Finding Nemo dan film Bond," katanya.

Alat transportasi ini akan tersedia untuk umum di Pulau Heron mulai Senin (27/05/2019) sebelum kapal selam ini pindah ke Agincourt Reef di lepas pantai Port Douglas, Tropical North Queensland pada 9 Juni sampai 18 Juni 2019.