Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tiket Pesawat Mahal, Pemerintah Didorong Terapkan "Open Sky"

Pihaknya pun pernah mengusulkan kepada pemerintah untuk membuka kerja sama penerbangan open sky dengan maskapai asing agar melebarkan ekspansi ke Indonesia.

"Kami pernah mengusulkan ke pemerintah agar membuka pintu masuk regional airlines ke Indonesia untuk menambah rute domestik. Bisa saja itu Jetstar, AirAsia, dan lainnya. Jadi ini tentu saja kabar yang sangat menggembirakan," kata Hariyadi di Jakarta,  Jumat (01/06/2019).

Hariyadi menilai, harga tiket pesawat untuk saat ini masih terlalu mahal sehingga dunia usaha, pariwisata, terutama untuk jasa travel dan penginapan terkena dampaknya.

Saat ini, industri penerbangan tanah air dikuasai oleh dua maskapai besar, yakni Lion Air Group dan Garuda Indonesia Group.

Haryadi mengatakan, kondisi pasar duopoli itu memunculkan persaingan harga yang kurang sehat dalam suatu industri.

"Justru, pemain lain bisa saja melakukan kenaikan harga juga, meski tidak setinggi pemain sebelumnya. Hal ini lantaran pemain itu melihat ada peluang untuk tetap mendapat keuntungan dalam persaingan yang pasarnya dikuasai oleh dua pemain saja. Masyarakat jadi tidak ada pilihan," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mewacanakan akan menerapkan sistem open sky dengan cara mengundang maskapai asing masuk ke Indonesia.

Presiden Jokowi juga mengakui pemerintah telah berupaya menurunkan harga tiket pesawat dengan menempuh beberapa langkah seperti menurunkan Tarif Batas Atas (TBA) dan menaikkan Tarif Batas Bawah (TBB).

https://travel.kompas.com/read/2019/06/03/100800327/tiket-pesawat-mahal-pemerintah-didorong-terapkan-open-sky-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke