Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Hutan Mangrove di Indonesia, Pelindung Abrasi yang Wajib Dikunjungi

Hutan angrove bermanfaat besar bagi penduduk Indonesia yang mencapai 40-50 persen  tinggal di daerah dekat pantai, yakni mencegah abrasi dan tsunami, serta peresapan air laut ke daratan. 

Di Indonesia, terdapat beberapa kawasan hutan mangrove yang cukup cantik, dan digunakan sebagai jujugan tempat wisata.

Berikut ini KompasTravel merangkum beberapa hutan mangrove di Indonesia yang bisa Kamu datangi:

Hutan Bakau di wilayah Gembong Bekasi ini menawarkan trekking Ekowisata Mangrove sepanjang 200 meter dengan keindahan hutan mangrove dan panorama sunset.

Dalam kawasan ini juga terdapat habitat hewan langka, seperti lutung jawa, burung migran, dan lainnya. Terdapat juga tempat atau spot yang bagus untuk dijadikan tempat berfoto ria.

Disediakan juga area tempat makan seperti kafe-kafe atau warung makan lainnya di kawasan wisata tersebut.

Jakarta bukan hanya tentang kemacetan. Di wilayah Jakarta, juga terdapat tempat menyejukkan yang penuh dengan tanaman mangrove.

TWA Angke Kapuk merupakan salah satu kawasan konservasi alam yang berekosistem mangrove. Di tempat ini area TWA Angke Kapuk memiliki luas area 99,82 hektar.

Mengunjungi TWA Angke Kapuk akan merasakan sesuatu yang lain. Tak ada kemacetan atau asap yang menyesakkan dada.

Setelah melewati pintu gerbang, pengunjung disambut dengan pepohonan yang asri. Berjalan lebih jauh lagi, pengunjung sudah dapat melihat pepohonan khas TWA Angke Kapuk, yakni tanaman bakau.

Di dalam area itu tampak berdiri belasan camping ground. Lokasi ini memang disediakan oleh pengelola untu TWA Angke Kapuk untuk bermalam atau berkemah.

Karimunjawa tak hanya soal pantai-pantainya yang cantik dan bawah lautnya yang kaya. Di Karimunjawa, juga terdapat Hutan Mangrove yang bisa dijadikan pilihan kunjungan wisatawan untuk menikmati kesejukan alam.

Berada di Hutan Mangrove Karimunjawa pengunjung bisa melakukan trekking di atas jalur trek kayu sepanjang 1,3 km.

Nantinya, setelah berjalan sejauh sekitar 700 meter pengunjung bisa menemukan menara pandang tinggi yang bisa digunakan untuk melihat luasnya area mangrove Karimunjawa.

Dari ketinggian menara pandang ini wisatawan bisa melihat Pulau Cemara Besar, Pulau Cemara Kecil, juga Pulau Menyawakan.

Taman Maerokoco lebih dikenal sebagai taman mini daerah Jawa Tengah, karena terdapat berbagai rumah khas dari kabupaten dan kota di Jawa Tengah.

Di sini wisatawan juga dapat berkeliling menyusuri pohon-pohon bakau, bermain perahu bebek, dan bersantap di kafe sambil melihat matahari tenggelam.

Hutan Mangrove Ecomarine terletak di Muara Angke, Jakarta Utara. Dulunya, area Hutan Mangrove ini merupakan tempat yang penuh dengan sampah baik dari darat maupun lautan.

Sampah-sampah tersebut kemudian dibersihkan, dan diganti dengan bibit-bibit mangrove. Bermula dari sekitar 200 bibit, kini ada cukup banyak mangrove yang bisa ditemui.

Tak hanya untuk menahan abrasi, mangrove di sini juga berfungsi sebagai tempat wisata. Berada di Hutan Mangrove Ecomarine pengunjung bisa menjajal olahan budidaya buah mangrove masyarakat sekitar, serta melihat kolam tempat budidaya ikan.

Di Yogyakarta tepatnya Kulonprogo juga memiliki hutan mangrove.

Kawasan wisata hutan mangrove ini memanjang dari timur ke barat, bersisian dengan sungai yang muaranya bersatu dengan Sungai Bogowonto di Pantai Congot.

Berada di Hutan Mangrove Kulonprogo, pengunjung bisa menikmati trekking di Jembatan bambu yang sudah dibangun oleh pihak pengelola sehingga wisatawan bisa berjalan di atasnya tanpa harus menyentuh air.

Di tempat ini juga tersedia beberapa tempat untuk berfoto-foto.

Beberapa bangunan bambu terdiri dari jembatan dan menara. Konstruksi jembatan dibuat begitu megah dengan menaranya yang menjulang tinggi sehingga sangat pas dijadikan latar berfoto.

Ada sekitar empat jembatan yang melintang di atas sungai. Semua jembatan itu unik sekaligus megah.

Hutan Mangrove ini lokasinya hanya 10 kilometer dari pusat kota Balikpapan, tepatnya di ujung kompleks perumahan Graha Indah, Balikpapan.

Meski letaknya tidak jauh dari pusat kota, pengunjung tetap dapat menyaksikan ratusan hektar hamparan bakau yang nan hijau yang terbelah oleh sungai-sungai.

Setelah menyusuri jembatan yang dibangun dari papan-papan ulin sepanjang 50-an meter, pengunjung tiba di dermaga kecil, tempat beberapa perahu fiber dan kayu bermesin tempel bersandar.

Nantinya pengunjung bisa menyusuri sungai dengan perahu tersebut dan menyaksikan bekantan yang merupakan penghuni asli lokasi ini.

Tanpa menyusuri sungai pun, datang ke Mangrove Center Balikpapan, pengunjung juga bisa bersantai di tepian sungai, duduk di gazebo ulin, atau naik ke gardu pandang setinggi 12 meter.

https://travel.kompas.com/read/2019/07/13/100200527/7-hutan-mangrove-di-indonesia-pelindung-abrasi-yang-wajib-dikunjungi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke