KOMPAS.com - Lucu dan menggemaskan. Itulah dua kata yang terlintas sewaktu kita melihat domba Batur.
Pasalnya selain berpenampilan lucu dengan bulu tebalnya, domba Batur juga mempunyai mata sipit tak seperti domba pada umumnya.
Domba Batur merupakan salah satu sumber daya genetik ternak lokal Indonesia yang berkembang di Kabupaten Banjarnegara sejak tahun 1974.
Sepintas domba Batur mengingatkan kita dengan sosok kartun Shaun the Sheep.
Menurut staf Bidang Peternakan Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara, Herrina Indri Hastuti, domba Batur merupakan penghasil wol dan daging.
Domba Batur, imbuhnya merupakan keturunan domba Merino asli Australia yang keberadaannya di Kabupaten Banjarnegara adalah hasil persilangan domba keturunan Merino dari Tapos (jantan) dan domba lokal Dieng (betina), dan selanjutnya secara turun temurun dikembangkan masyarakat.
"Dibandingkan domba biasa, dia lebih besar dari domba lain," katanya kepada Kompas.com, Senin (5/8/2019).
Selain bentuknya yang lucu dan menggemaskan, domba batur memiliki ciri baik jantan ataupun betina tidak memiliki tanduk.
Warna bulu dominan putih dan menutupi seluruh tubuhnya hingga bagian muka.
Wujudnya pun cenderung lebih imut dengan postur kaki yang kuat dan berbulu tebal.
Sebagai penghasil daging, domba batur mempunyai potensi yang handal, mengingat bobot badan domba Batur umur dari dua tahun dapat mencapai 100–150 kg.
Selain diternak, kotoran Domba Batur, seperti kebanyakan hewan lainnya bisa dimanfaatkan untuk pupuk organik.
Biasanya pupuk organik tersebut digunakan para petani sayuran di sekitar kawasan Dieng.
Merujuk Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia tanggal 17 Juni 2011, domba batur telah ditetapkan sebagai rumpun ternak lokal Indonesia.
Selain itu,sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 352/Kpts./PK.040/6/2015 Kabupaten Banjarnegara telah ditetapkan sebagai Wilayah Sumber Bibit Domba Batur, dan juga telah ditetapkan ternak domba batur sebagai Sumber Daya Genetik (SDG) Hewan.
Surat Keputusan Menteri Pertanian tersebut merupakan bentuk pengakuan secara nasional atas keberadaan Domba Batur sebagai plasma nutfah yang harus dilindungi, dilestarikan dan dikembangkan.
https://travel.kompas.com/read/2019/08/07/050600727/lucunya-domba-batur-shaun-the-sheep-nya-banjarnegara