Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Makam, Ini Peninggalan Sejarah Keraton Kartasura yang Masih Ada

Meski dulunya merupakan sebuah istana, kini Keraton Kartasura menjadi sebuah kompleks permakaman. Meski demikian, tempat ini tetap menjadi situs yang tidak bisa lepas dari sejarah Mataram Islam.

Keraton Kartasura tepatnya terletak di Desa Ngadirejo, Kecamatan Sukoharjo, Jawa Tengah. Jarak Keraton Kartasura dengan Keraton Surakarta Hadiningrat adalah sekitar 11 kilometer.

Berikut ini 4 peninggalan Keraton Kartasura yang masih bisa ditemukan hingga sekarang:

1. Benteng Sri Menganti

Kompas.com sempat menjelajah kawasan Keraton Kartasura, Sabtu (14/9/2019). Salah satu peninggalan sejarah yang paling kentara adalah benteng bagian dalam keraton atau Benteng Sri Menganti.

Benteng yang terbuat dari bata merah ini masih mengelilingi kompleks Keraton Kartasura. Meski beberapa bagian sudah rusak dimakan usia, benteng ini masih komplet mengelilingi bagian dalam keraton.

Kini ketinggian dan lebar benteng sudah banyak berkurang. Hal itu disebabkan oleh usia yang sudah tua. Juru Kunci Keraton Kartasura, Surya Lesmana, juga menjelaskan jika naiknya permukaan tanah semakin memperparah kondisi benteng.

2. Jebolan Pecinan

Peninggalan sejarah selanjutnya merupakan saksi bisu kejadian besar di masa lalu, yakni Geger Pecinan. Pemberontakan orang-orang Tionghoa dan masyarakat anti-VOC tahun 1740 itu berhasil menginvasi Keraton Kartasura.

Pemberontak berhasil menjebol dinding benteng dengan menggunakan peledak dari mesiu. Raja Mataram Islam saat itu Pakubuwana II kemudian melarikan diri ke Ponorogo, sementara pemberontak mengangkat Raden Mas Garendi menjadi raja bergelar Amangkurat V.

Meski demikian, lubang di dinding benteng sudah ditambal agar orang-orang tidak bisa sembarangan keluar-masuk dari sana. Selain itu, lubang ditambal agar kondisi benteng tidak semakin parah.

3. Bekas kamar tidur raja

Tepat di sisi selatan Jebolan Pecinan, masih ada peninggalan lain yang bisa ditemukan. Dahulu, di sanalah letak kamar tidur raja yang tinggal di Keraton Kartasura. Meski demikian, peninggalan yang ada bukan lagi berwujud kamar.

Hanya ada dua batu besar yang ditutup kain. Dua batu itu ada di atas semacam panggung. Tidak ada peninggalan berupa tempat tidur atau bangunan lain yang menyerupai kamar tidur.

Dikisahkan jika pemberontak Geger Pecinan langsung menyerbu melalui bagian benteng yang dekat dengan kamar tidur raja. Tujuan pemberontak adalah agar bisa langsung menangkap Raja Pakubuwana II.

5. Gedung Obat

Gedung Obat dulunya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan obat (ramuan mesiu). Lokasi gedung ini cukup terpisah dari Kompleks Keraton Kartasura karena berada dekat dengan benteng luar atau Benteng Baluwati.

Namun, fungsi Gedung Obat saat ini sudah berubah. Kini Gedung Obat sama dengan Keraton Kartasura, yakni menjadi areal permakaman. Tidak ada lagi peninggalan khas Gedung Obat yang ada di tengah makam.

Sebelah barat Gedung Obat terdapat tulisan Makam Gedung Obat yang menandakan jika peninggalan kerajaan Mataram Islam ini sekarang merupakan sebuah makam.

6. Benteng Baluwarti

Tidak hanya Benteng Sri Menganti saja yang kini masih ada di sekitar Keraton Kartasura. Benteng bagian luar atau Benteng Baluwarti saat ini juga masih bisa ditemukan. Lokasi benteng ada di sisi barat, sekitar 450 meter dari Keraton Kartasura.

Meski masih ada, kondisi Benteng Baluwarti Keraton Kartasura kini sudah tidak baik. Sebagian besar bagian benteng sudah tidak tampak lagi. Menurut Surya Lesmana, hal itu disebabkan kesadaran masyarakat dahulu yang kurang terhadap situs peninggalan sejarah.

Kini peninggalan Benteng Baluwarti yang masih bisa ditemukan hanyalah sepanjang sekitar 100 meter.

https://travel.kompas.com/read/2019/09/24/085935127/jadi-makam-ini-peninggalan-sejarah-keraton-kartasura-yang-masih-ada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke