Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Makanan Bakar Indonesia yang Lezat, Contek untuk Tahun Baru

Bahkan setiap pergantian tahun baru, orang Indonesia punya tradisi membakar makanan yang banyak disebut oleh masyarakat sebagai barbeque (disebut juga barbekyu atau BBQ). 

Uniknya beberapa daerah di Indonesia terkenal punya makanan bakar yang berbeda dengan yang lain.

Murdijati Gardjito, peneliti pada Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada dihubungi Kompas.com, Rabu (18/12/2019), mengatakan ada enam makanan bakar yang terkenal di Indonesia.

Berikut penjelasan mengenai enam makanan bakar dari Indonesia, siapa tahu bisa jadi ide untuk pesta tahun baru:

1. Pepes dari Jawa Barat

Pepes adalah teknik memasak yang terkenal dari Jawa Barat. Sedangkan nama makanannya sendiri beragam, tergantung dari isian pepes.

Satu hal yang pasti, untuk membuat pepes, butuh daun pisang.

"Daun pisang itu untuk membungkus ikan beserta bumbunya. Caranya, semua bahan dan bumbu dijadikan satu dalam daun pisang dan diikatkan dengan dua buah bambu kecil di ujungnya. Lalu bungkusan itu dibakar di atas api atau bara api dari arang hingga kering," jelas Murdijati.

Tak hanya ikan, berbagai daging dan bahan protein lain seperti tahu juga dapat dipepes.

2. Sate dari Jawa, Madura, dan Sumatera Barat

Sate terkenal sampai di seluruh dunia dan identik dengan makanan Indonesia. 

"Sate tidak ada yang menolak bahwa itu hidangan sedap, ada rasa dari uapan daging dan bumbu. Asapnya itu merangsang hidung kita. Siapa saja yang melewati orang lagi masak sate pasti akan tergoda membelinya," ujarnya.

Sate merupakan makanan yang terbuat dari daging lalu dipotong kecil dan ditusuk. Tak sampai di situ, proses berlanjut pada pembakaran atau pemanggangan menggunakan bara arang kayu.

Sate biasa disajikan dengan berbagai bumbu yang bergantung pada varian resep. Daging yang dapat menjadi pilihan untuk membuat sate di antaranya, daging ayam, kambing, domba, babi, sapi, kelinci, kuda, ikan, dan masih banyak lagi.

Orang Jawa, Madura, dan Sumatera Barat terkenal handal dalam mengolah sate dan punya ciri khas bumbu yang berbeda satu sama lain. 

3. Otak-otak dari Sumatera

Otak-otak adalah makanan yang dihasilan dari teknik memasak dengan cara membakar. Makanan ini terkenal berasal dari Sumatera.

Cara membuat otak-otak sangat mudah, yaitu daging ikan biasanya tenggiri dicincang dan dicampur tepung, dibumbui, dibungkus dengan daun pisang, dibakar di atas arang, lalu disajikan dengan kuah asam pedas.

"Sate daging murni, kalau otak-otak campuran tepung dengan ikan. Biasanya ada di sekitar Selat Malaka seperti Kepulauan Riau, dan tiap kota di Sumatera," jelasnya.

4. Blebet bebek dari Yogyakarta

Masakan berbahan dasar bebek ini begitu populer sebagai hidangan kerajaan atau Keraton di Yogyakarta. Makanan ini dibuat juga dengan teknik membakar dengan api langsung.

Cara membuatnya, siapkan satu ekor bebek beserta bumbu seperti kelapa, santan, bawang merah, ketumbar, garam, gula, dan lengkuas.

Bahan-bahan tadi kemudian dimasak, angkat, dan tusuk seperti sate. Berikutnya, lanjutkan dengan cara memanggang di atas bara api dan dibolak-balik sekiranya.

5. Sate lilit dari Bali

Layaknya sate pada umumnya, Bali juga memiliki hidangan khas bernama sate lilit. Menurut Murdijati, sate lilit awalnya merepresentasikan senjata dewa. Maka dari itu, sate lilit juga ingin menggambarkan bahwa masyarakat Bali tidak bisa dicerai-berai.

"Ada 9 macam sate dalam Galungan, ada sate asem, sate suduk ro, sate jepit, sate jepit balung, sate kuung, sate srapah, sate sepit gunting, sate letlet, dan sate lembat," katanya.

Biasanya daging yang digunakan untuk membuat sate lilit adalah adalah daging ikan, ayam, dan babi.

Namun yang jadi pembeda dengan sate pada umumnya adalah terletak pada tusuk sate yang berbentuk datar dan lebar.

Permukaan yang lebih luas ini memungkinkan daging cincang untuk melekat. Bisa juga menggunakan batang serai sehingga menimbulkan aroma yang khas.

6. Teknik masak bakar Batu dari Papua

Budaya bakar yang berasal dari tanah Papua ini begitu penting dilakukan di suku-suku pedalaman seperti Lembah Baliem, Paniai, Nabire, dan masih banyak lagi.

Bakar batu adalah cara atau ritual memasak yang khas di Papua dengan cara membakar batu hingga panas membara, kemudian ditumpuk di atas makanan yang hendak dimasak.

Ketika batu dibakar, ada sebagian warga yang menggali lubang cukup dalam, kemudian batu panas tadi dimasukkan ke dasar lubang yang sudah diberi alas daun pisang dan alang-alang.

Lalu, bahan-bahan makanan seperti daging yang sudah diiris, ubi jalar, singkong, sayuran yang mana semuanya ditutupi daun pisang. Bagian paling atas ditumpuk batu panas yang lalu ditutup daun pisang dan alang-alang.

"Intinya bahan yang paling panas ada di dalam dan yang tidak panas ada di luar," tambah Murdijati.

Hingga kini bakar batu terus dilakukan dan biasanya digunakan ketika ada kunjungan pejabat atau pesta adat. 

https://travel.kompas.com/read/2019/12/23/180400827/6-makanan-bakar-indonesia-yang-lezat-contek-untuk-tahun-baru

Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke