Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

LIPI: Indonesia Bisa Bantu Pariwisata Halal Mendunia

KOMPAS.com – Pariwisata halal di dunia tengah naik daun. Tidak hanya Jepang danKorea, Taiwan pun mengusung konsep pariwisata tersebut.

Peneliti Pusat Penelitian Kewilayahan (P2W) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Rita Pawestri Setyaningsih mengatakan, terdapat sejumlah faktor mengapa pariwisata halal tengah gencar dipasarkan.

“Jumlah penduduk Muslim meningkat. Prediksinya, di tahun-tahun selanjutnya hingga 2060 makin meningkat pesat,” ungkap Rita.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam webinar LIPI bertajuk Prospek Wisata Halal Bagi Indonesia: Pengalaman Dari Taiwan, Rabu (30/9/2020).

Menurut Rita, wisatawan Muslim mengeluarkan biaya yang cukup signifikan. Hal tersebut dianggap sebagai peluang bagi sejumlah negara untuk mengembangkan pariwisata halal.

“Konsumsi terbesar selain makanan adalah pakaian, obat-obatan, dan pariwisata. Sekarang bagi sebagian kelompok menengah ke atas, wisata dianggap sebagai sebuah gaya hidup,” ujar dia.

Menurut Rita, mereka cenderung bawa keluarga untuk coba hal-hal baru terkait Islam. Tentunya dengan pertimbangan kemudahan berwisata, harga penerbangan, dan moda transportasi yang terjangkau

Beda dengan Islamic Tourism

Meski sama-sama mengusung konsep halal, pariwisata halal berbeda dengan Islamic Tourism atau pariwisata Islam yang memiliki unsur keagamaan.

Itu lantaran sebagian, bahkan seluruh niatan dalam pariwisata Islam adalah untuk kepentingan keagamaan.

“Pariwisata halal sendiri tidak sama dengan pariwisata keagamaan. Di Taiwan, mereka mendefinisikannya sebagai pariwisata umum yang dilengkapi dengan layanan ramah Muslim,” kata Rita.

Adapun, saat ini Taiwan memiliki sembilan lembaga sertifikasi halal yang telah menerbitkan sertifikat halal pada 1.088 perusahaan dan ratusan ribu jumlah produk yang disediakan.

Hal itu disampaikan salah satu perwakilan Bellcert International Inspection and Certification Group, Nurul Fadhilah, dalam kesempatan yang sama.

Peluang Indonesia bantu pariwisata halal mendunia

Rita mengatakan, Indonesia memiliki sumber pengetahuan soal budaya Islam yang bisa dikaji bersama dengan negara-negara lain yang populasi Muslimnya sedikit.

“Mereka butuh informasi mengenai segala hal yang terkait dengan pariwisata halal,” kata dia.

Menurut Rita, halal tidak hanya sekadar makanan dan minuman yang tidak boleh disajikan kepada wisatawan Muslim.

Cakupan halal, sambung dia, tidak terbatas dan bercampur dengan kehidupan sehari-hari. Informasi seperti itu dapat dibagikan kepada negara-negara seperti Taiwan yang ingin makin mengembangkan pariwisata halal.

Adapun, saat ini pengembangan pariwisata halal di Indonesia sendiri masih tetap berjalan, meski belum terlihat pakemnya akan seperti apa.

“Para pemuka agama atau ahli agama dan sektor lain semestinya bisa duduk bersama, satukan pendapat bagaimana semestinya membangun industri pariwisata halal di Indonesia,” ujar Rita.

Hal itu, sambung dia, karena Indonesia secara pararel bisa turut berpartisipasi dan berkontribusi pada pembangunan wisata halal di luar negeri.

https://travel.kompas.com/read/2020/10/06/111100027/lipi--indonesia-bisa-bantu-pariwisata-halal-mendunia

Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke