Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Liburan ke Gunungkidul, Saatnya Berfoto di Kebun Bunga Amarilis

GUNUNGKIDUL,KOMPAS.com - Kabar baik bagi mereka yang libur panjang ke Yogyakarta. Itu karena bunga-bunga kebun amarilis yang ada di Kecamatan Patuk, Gunungkidul sedang bermekaran.

Amarilis merupakan bunga yang mekar setahun sekali. Tahun 2020 ini pun bunga amarilis cukup bagus mekarnya dibanding tahun lalu, karena curah hujannya bagus.

Dari pengamatan Kompas.com di sekitar Desa Salam, Kecamatan Patuk, tepatnya di sekitar jembatan Kali Pentung. Beberapa warga memiliki kebun bunga amarilis.

Bunga yang dikenal dengan nama lain Puspa Patuk itu kembali mekar serentak sejak beberapa hari terakhir.

Jika dilihat dari jalan Yogyakarta- Wonosari sebelum memasuki jembatan Kali Pentung, pemandangan sangat menakjubkan. Bunga amarilis hanya dapat bertahan selama 2-3 minggu.

Oleh karena itu, tak ada salahnya sejenak mampir di sana sebelum menuju pantai atau kawasan wisata untuk sekadar foto atau menikmati keindahan bunga berwarna oranye ini.

Harga tiket masuknya sangat terjangkau. Cukup membayar Rp 10.000, wisatawan dapat menikmati hamparan kebun bunga amarillis.

Bunga yang juga sering disebut lili hujan, bakung, atau bunga bawang itu tumbuh lahan seluas lebih kurang 2.000 meter persegi milik pasangan suami istri Sukadi dan Wartini.

Di sana, pengunjung diimbau untuk taat protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, tetap memakai masker dan menjaga jarak. Pengelola sudah menyediakan lokasi cuci tangan dan pengukur suhu.

"Pagi ini (Kamis) juga mulai padat. Tapi demi meminimalkan penyebaran virus corona, ada hal-hal khusus yang wajib dipatuhi secara bersama," kata Penjaga tiket masuk wisata Bunga Amarilis Patuk Mujiono, Kamis (29/10/2020).

Ia melanjutkan, kebanyakan pengunjung tidak berencana datang, tetapi terpesona dengan pemandangan hamparan bunga berwarna oranye itu. Mereka lalu memarkirkan kendaraan, turun, dan berfoto.

"Lokasi bunga amarilis berada di pinggir jalan, kami harus ekstra menjaga keselamatan bersama," ujar Mujiono.

Salah seorang petugas linmas di lokasi bernama Suyatno mengatakan tugasnya mengingatkan pengunjung agar tertib dan menjaga keindahan bunga amarilis, hingga memantau protokol kesehatan.

"Perlakuannya berbeda ya dibanding tahun-tahun sebelumnya (karena pandemi). Kami juga mengimbau pengunjung menjaga bunga agar jangan sampai rusak karena terinjak," kata dia.

Salah seorang pengunjung Gunawan mengaku sengaja datang bersama keluarganya. Putri semata wayangnya ingin berfoto dengan latar belakang bunga amarilis yang sedang mekar. 

Sejarah kebun bunga Amarilis di Gunungkidul

Tahun 2019 lalu, Kompas.com sempat mewancarai pemilik kebun bunga Amarilis bernama Sukadi.

Saat itu, kebun bunga amarilisnya sempat menghebohkan netizen pada 2015 karena dinjak-injak pengunjung yang ingin berswafoto.

Sebagai orang pertama yang mengumpulkan umbi sejak tahun 2002 lalu, dia bersama istrinya Wartini bercerita tentang perjuangannya menyelamatkan bunga yang juga dikenal sebagai Puspa Patuk dan Brambang Procol.

"Dua tahun setelah menikah, tepatnya tahun 2002 saya berpikiran menyelamatkan tanaman yang dianggap gulma oleh masyarakat," kata Sukadi.

Umbi-umbi amarilis yang dibuang warga karena dianggap gulma ia punguti dari warga sekitar, di sela pekerjaannya sebagai penjual sayuran dan mainan anak.

"Sempat berjualan bibit amarilis di pinggir jalan (Yogyakarta-Wonosari) itu tahun 2003. Waktu itu sebulan berjualan hanya mendapatkan Rp125.000. Orang melirik saja tidak mau," kata dia. 

Setelah bertahun-tahun, tepatnya pada 2013, uang hasil bekerja sebagai penjual mainan digunakan untuk membeli umbi dari petani.

Waktu itu dirinya berhasil mengumpulkan 2 ton bibit. Tahun 2014 usianya satu tahun mulai bisa tumbuh dan pada 2015 bisa mekar bersamaan kemudian viral di media sosial.

Saat itu, Sukadi tak menyangka kebun bunganya menjadi viral, sehingga tidak mempersiapkan jalur wisatawan.

"Awalnya keinginan saya itu hanya menyelematkan tanaman gulma ini. Tahun 1970 an tanaman ini banyak dijumpai, bahkan sampai ke pelosok, tetapi oleh petani dibabat habis. Tidak kepikiran mau jadi seperti saat ini," ujar dia.

https://travel.kompas.com/read/2020/10/29/151701827/liburan-ke-gunungkidul-saatnya-berfoto-di-kebun-bunga-amarilis

Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke