Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Purbakala: Melihat Lukisan Goa Tertua di Dunia yang Ternyata Ada di Indonesia

KOMPAS.com – Hari Purbakala jatuh pada 14 Juni setiap tahunnya. Tahun 2021, lembaga purbakala terlah berusia 108 tahun.

Dilansir dari Kompas.id, Senin (14/6/2021). Hari Purbakala berawal dari pendirian Jawatan Purbakala atau Oudheidkundige Dienst in Nederlandsch-Indie pada 14 Juni 1913.

Berkenaan dengan Hari Purbakala, Indonesia memiliki banyak situs peninggalan purbakala yang masih awet hingga saat ini.

Salah satu situs purbakala paling terkenal adalah di Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Namun, tak hanya itu saja karena lukisan goa tertua di Indonesia ternyata ada di Indonesia.

Lukisan goa tertua dunia ada di Sulawesi

Adapun, lokasi lukisan goa tertua di dunia itu tepatnya ada di Goa Leang Tedongnge, kawasan karst atau kapur, Maros, Sulawesi Selatan.

Diberitakan Kompas.com, Kamis (14/1/2021), lukisan dengan gambar babi hutan endemik Pulau Sulawesi itu telah berusia setidaknya 45.500 tahun.

Diyakini bahwa lukisan itu menggambarkan babi kutil (Sus celebensis) yang merupakan hewan endemic Sulawesi.

Riset tentang lukisan prasejarah tertua di dunia ini adalah kerjasama antara Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Arkenas) dengan Universitas Griffith, Australia.

"Lukisan babi kutil Sulawesi kami temukan di goa kapur Leang Tedongnge yang sekarang menjadi lukisan karya seni paling awal di dunia, sejauh yang kita ketahui," kata Profesor Adam Brumm dari Australian Research Centre for Human Evolution (ARCHE), salah satu pemimpin peneliti tim Griffith-Arkenas.

Adapun, penemuan gambar cadas itu salah satunya memberikan pemahaman tentang sejarah migrasi manusia purba modern (Homo sapiens) di Nusantara, Indonesia.

Lukisan goa tertua di dunia yang terancam hilang

Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa gambar cadas yang merupakan lukisan goa tertua akan menghilang. Salah satu yang jadi sorotan adalah lukisan goa di Maros, Sulawesi selatan itu.

Ada beberapa faktor penyebab risiko yang diduga meningkatkan ancaman terhadap hilangnya lukisan purba di goa tersebut. Faktor pertama adalah perubahan iklim.

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (15/5/2021), Pengkaji Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sulawesi Selatan, Rustan Lebe mengatakan bahwa pihaknya menduga kondisi iklom global dan local sebagai pemicu hilangnya lapisan lukisan goa tertua itu.

Selain perubahan iklim, faktor kedua adalah adanya penggaraman geologi yang terjadi secara alami.

Selanjutnya adalah faktor lingkungan. Lokasi goa dekat dengan tempat aktivitas masyarakat, seperti tambang semen dan marmer. Hal itu menyebabkan efek ledakan penambangan dan polusi udara menempel di lukisan cadas.

Kemudian, ada faktor kunjungan masyarakat, peningkatan suhu global, dan pertumbuhan organisme.

https://travel.kompas.com/read/2021/06/14/171041827/hari-purbakala-melihat-lukisan-goa-tertua-di-dunia-yang-ternyata-ada-di

Terkini Lainnya

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke