Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

UMKM Labuan Bajo Belajar Memanfaatkan Teknologi Lewat BEDIL

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan program Baparekraf Digital Innovation Lab (BEDIL) pada Kamis (7/4/2022), di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Peluncuran tersebut dalam rangka mempercepat proses digitalisasi produk dan jasa subsektor ekonomi kreatif, serta bertransformasi digital.

Adapun program BEDIL diinisiasi oleh Direktorat Tata Kelola Ekonomi Digital, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata , dan Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Melalui program BEDIL, para peserta diharapkan bisa meningkatkan pendapatan dengan cara memasarkan produk melalui kanal digital yang ada, seperti media sosial, commerce, dan kanal digital lainnya, serta ikut berkontribusi dalam digitalisasi sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Indonesia,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, saat pembukaan program di Labuan Bajo, Kamis.

Ia menegaskan, transformasi digital telah menyentuh titik krusial dan menjadi kebutuhan.

  • 10 Tempat Wisata di Labuan Bajo, Bisa ke Mana Saja?
  • UMKM Lokal Labuan Bajo Kini Bisa Dipesan Online Lewat Marketplace
  • Kemenhub Resmikan Dua Kapal Wisata, Tambah Daya Tarik di Labuan Bajo

Kemenparekraf, menurutnya, memiliki tanggung jawab dalam penguatan ekonomi digital UMKM di Indonesia.

"Transformasi digital dapat meningkatkan pendapatan lima kali lebih cepat ketimbang penggunaan metode konvensional. Presiden RI (Republik Indonesia) Joko Widodo telah meluncurkan aksi afirmasi Bangga Buatan Indonesia, dan sejak peluncurannya, terdapat 3,7 juta unit usaha yang terdigitalisasi," jelasnya.

Ia mengatakan, angka itu lebih banyak dari target yang telah ditetapkan, yaitu dua juta unit usaha.

Saat ini, terdapat 11,7 juta UMKM yang telah go digital (terdigitalisasi). Diharapkan, hal tersebut terus berkembang mengejar target pemerintah hingga akhir tahun 2023, menjadi 30 juta UMKM.

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Muhammad Neil El Himam berharap, usai mengikuti program ini, para peserta sudah siap untuk berkreasi dengan memanfaatkan perangkat dan platform digital.

Ke depannya, lanjutnya, mereka diharapkan dapat menjadi juara yang mampu menginspirasi pelaku ekraf lain untuk bertransformasi digital.

"Promosi tanpa batas geografis akan melebarkan etalase produk ekraf dan membuka peluang yang sama potensialnya dengan berpasar secara fisik bila ditekuni sungguh-sungguh," ungkap Neil.

  • Pesona Pantai Riangsunge, Wisata Pasir Putih di Pulau Solor NTT
  • Menulis, Cara Milenial di Manggarai Timur NTT Promosikan Wisata
  • Tiwu Cewe, Wisata Danau Tersembunyi di Manggarai Timur NTT

Ia menambahkan, pandemi Covid-19 telah mendorong kedekatan masyarakat terhadap dunia digital. Gaya berkomunikasi baru akan menetap, dan bahkan menjadi lebih baik.

"Pelaku ekraf diajak memanfaatkan kesempatan ini dari sisi berpromosi dan berjualan," ujarnya.

https://travel.kompas.com/read/2022/04/08/173110827/umkm-labuan-bajo-belajar-memanfaatkan-teknologi-lewat-bedil

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke