Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Flores "Pulau Bernyanyi", Juga Dilakukan pada Beragam Ritual Adat

BORONG, KOMPAS.com - Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dikenal sebagai "pulau bernyanyi" karena variasi seni musik yang diwariskan leluhur masing-masing di sembilan Kabupaten di pulau itu.

Ratusan tahun lalu, para ahli musik dari Belanda dan Eropa melakukan penelitian tentang jenis musik di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Dalam berbagai kajian itu, mereka menyatakan bahwa Pulau Flores adalah "pulau bernyanyi" karena setiap etnis di Pulau Flores memiliki seni musik tradisional.

Orang di Pulau Flores selalu bernyanyi dalam berbagai kesempatan, termasuk upacara adat dan ritual adat. Rasanya, tak lengkap jika ritual adat tak diikuti aktivitas bernyanyi serta iringan alat tabuh gendang dan gong, bahkan alat musik tiup seruling.

Misalnya, ritual Nggore Nggote pada perayaan Jumat Agung, 15 April 2022. Ritual tersebut dibawakan oleh etnis Rongga.

Nggore Nggote berarti ritual yang berkaitan dengan upacara kematian tokoh adat besar atau tokoh berpengaruh di dalam etnis Rongga.

Tetua adat Etnis Rongga, Yohanes Sale (60) menjelaskan kepada Kompas.com, Jumat (15/04/2022) bahwa ritual Nggore Nggote selalu diiringi dengan alat tabuh gendang.

Para penari dari kaum laki-laki menabuh gendang saat dilangsungkan ritual Nggore Nggote.

"Tuhan Yesus bagi etnis Rongga adalah Tokoh besar yang sudah mengabarkan keselamatan dan menyelamatkan umat Katolik. Untuk itu sangat dihormati dengan ritual adat Nggore Nggote. Apalagi ada inkulturasi dalam Gereja Katolik," jelasnya.

  • Memaknai Paskah sebagai Hari Kebangkitan, bagi Umat Katolik dan Kristiani
  • Perbedaan Jumat Agung dan Paskah, Simak Penjelasannya

Flores "pulau bernyanyi"

Sementara itu, Guru Seni Musik SMAK Pancasila Borong, Yohanes Albertus Manti atau yang biasa disapa Berto Manti mengamini gagasan Musisi Nasional Ivan Nestorman bahwa Pulau Flores adalah "pulau bernyanyi".

Sebab, menurutnya, itu adalah hasil penelitian musisi internasional yang sudah didokumentasikan secara tertulis. Penelitian tersebut menyatakan bahwa masyarakat adat di Pulau Flores memiliki warisan budaya dalam seni musik dan segala ritual adat. Selain itu, pentas sebuah acara selalu dibarengi dengan permainan alat musik dan bernyanyi.

"Tahun lalu digelar Festival Pulau Bernyanyi yang digagas musisi Nasional asal Pulau Flores, Ivan Nestorman. Sebagai seorang pelatih musik dan tari-tarian adat di Manggarai Timur tentu sangat bangga dengan inisiatif tersebut. Festival itu memberikan semangat bagi koreografi di Manggarai Timur," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu, (17/04/2022).

Berto Manti menjelaskan, alat musik tradisional Manggarai sebenarnya disebut alat Musik Brainly artinya alat musik yang pada mulanya diwariskan secara turun temurun untuk mengiringi lagu-lagu tradisional di antaranya gendang, gong, mbetung, tinding, suling, petonda, pepak, dan gambus.

Alat-alat musik tersebut dibuat dari bahan-bahan alami seperti kayu, kulit binatang, dan bambu.

  • Oleh-oleh Khas Flores, Sajian Wogi yang Awet Selama Bertahun-tahun
  • Wisata di Hutan Enau Flores Barat NTT, Belajar Manfaat Aren

Untuk Manggarai sendiri, bunyi musik tradisional terdiri dari dendik, takitu, concong, ndundundake, mbata, redep, rancak, dan tutung pandu. Bunyi musik ini wajib mengiringi lagu-lagu asli tradisi dan tarian tradisional, seperti Sae Kaba dan lainnya.

"Keunikannya tersendiri bahwa bunyi alat musik Manggarai memiliki birama berbeda-beda tetapi untuk lagu biasa disebut Nenggo dan pengiringnya alat-alat musik tradisional itu sendiri."

"Nenggo berupa nyanyian rakyat berisi bahasa-bahasa puitis dengan irama utama concong dan mbata yang biasanya berisi pesan untuk kehidupan manusia secara umum," jelasnya.

Musisi Legendaris dari Group Lalong Liba Manggarai, Leonardus Santosa yang biasa disapa Onsa Joman juga menjelaskan, selain gendang dan gong, ada juga alat musik suling dan bunyian bambu lainnya seperti bomberdom.

Sementara alat musik tradisional termasuk caka tinding. Alat ini terbuat dari bambu, yang kulitnya dijadikan bunyian bernotasi.

  • Air Terjun Wae Teong Sara di Manggarai Barat NTT yang Indah dan Menyegarkan
  • Menulis, Cara Milenial di Manggarai Timur NTT Promosikan Wisata

Onsa Joman menjelaskan, alat musik yang tertua adalah gendang, karena ada hubungan budaya dan falsafah hidup orang manggarai.

"Jadi tidaklah salah bahwa Pulau Flores adalah Pulau Bernyanyi dengan variasi alat musik dengan syair-syair sesuai adat istiadat masing-masing di tiap Kabupaten. Masyarakat Flores terus memelihara dan merawat syair dan alat musik yang merupakan warisan leluhur orang Flores," jelasnya.

Ia berharap generasi muda di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi bisa merawat, menjaga, dan memelihara warisan budaya orang Flores dalam karya seni musik.

Sebagaimana diketahui bahwa Musisi Nasional asal Pulau Flores, Ivan Nestorman mementaskan festival Flores Pulau Bernyanyi. Bekerja sama dengan Menparekraf RI, pementasan saat itu dilakukan secara virtual karena pada 2021 pandemi Covid-19 masih menjadi perhatian khusus.

https://travel.kompas.com/read/2022/04/17/190500227/flores-pulau-bernyanyi-juga-dilakukan-pada-beragam-ritual-adat

Terkini Lainnya

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke