Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pariwisata Indonesia Bisa Belajar dari Korean Wave Korea Selatan

KOMPAS.com - Pariwisata Indonesia naik 12 peringkat menjadi rangking 32 dari 117 negara dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) tahun 2021.

Untuk kawasan Asia Pasifik, Indonesia berhasil menempati peringkat delapan dan melampaui capaian negara tetangga, seperti Thailand dan Malaysia.

TTCI (Travel and Tourism Competitiveness Index) merupakan Indeks Daya Saing Pariwisata yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) dan dikeluarkan setiap dua tahun sekali. Adapun data peringkat tersebut baru saja dirilis oleh WEF pada bulan Mei 2022.

Dikutip dari laman ttci.kemenparekraf.go.id, Jumat (3/6/2022), penilaian TTCI dilakukan dengan menggunakan data dari 19 kementerian atau lembaga di Indonesia. 

Menanggapi kabar tersebut, pengamat pariwisata Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) bernama Chusmeru mengatakan bahwa kenaikan peringkat ini merupakan suatu hal yang membanggakan. 

Menurutnya, keberhasilan pariwisata Tanah Air disebabkan sejumlah hal, seperti peningkatan infrastruktur pendukung pariwisata, membaiknya amenitas, potensi alam yang terjaga, potensi seni budaya beragam, hingga partisipasi masyarakat. 

Indonesia bisa belajar dari Korea Selatan

Chusmeru menilai bahwa salah satu negara yang bisa menjadi acuan dari segi peningkatan pariwisata adalah Negeri Ginseng, atau Korea Selatan. 

"Indonesia bisa mengacu pada perkembangan pariwisata yang terjadi di Korea Selatan misalnya, di mana pariwisata Korea Selatan berkembang pesat, terutama berkat Korean Wave," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/6/2022).

Adapun Korean Wave merupakan fenomena demam korea atau tersebarnya budaya pop Korea secara global di seluruh dunia.

  • Sandiaga Sebut Industri Seni Lokal Bisa Belajar dari K-Pop, Ini Alasannya
  • Paket Rp 9,8 Juta ke Korsel buat Fans K-Pop dan K-Drama

"Korean Wave ini yang mengedepankan industri kreatif dalam pariwisata di Korea Selatan, seperti film, fashion (pakaian), dan kuliner," jelas Chusmeru.

Korean Wave sukses pasarkan produk Korea Selatan

Senada dengan pendapat pengamat pariwisata ini, suatu penelitian pada 2020 menunjukkan hasil yang sama.

Dikutip dari Kompas.com (24/1/2020), melalui budaya pop Korea seperti K-Pop dan drama Korea (drakor), banyak konsumen menjadi tertarik membeli produk skin care, kosmetik, pakaian, hingga makanan asal Korea. 

Korean wave memang menawarkan budaya dan gaya hidup masyarakat Korea Selatan, yang rupanya mudah dicerna dan mirip dengan keseharian anak muda di Indonesia.

Kondisi inilah yang kemudian menginspirasi dan membuat orang Indonesia berkeinginan untuk meniru, sehingga berpengaruh positif terhadap penjualan produk-produk Korea Selatan, mulai dari pakaian hingga kuliner. 

Oleh karena itu, keberhasilan budaya pop Korea bisa dijadikan sebagai pembelajaran, salah satunya terkait strategi mempromosikan budaya dan pariwisata Tanah Air. 

"Belajar dari Korea Selatan, banyak hal yang bisa dilakukan oleh Indonesia," pungkasnya. 

https://travel.kompas.com/read/2022/06/03/200800427/pariwisata-indonesia-bisa-belajar-dari-korean-wave-korea-selatan

Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke