KOMPAS.com - Head Australia VFS Global Kaushik Ghosh optimistis, tren revenge travel di Indonesia akan tetap berlanjut dan bahkan meningkat pada 2023.
Hal ini terutama disebabkan masyarakat terkurung di rumah selama sekitar dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19.
"Saya optimis ini (revenge travel) akan menjadi tren, karena dua tahun belakangan orang-orang hanya diam di rumah dan tidak boleh ke mana-mana," kata Kaushik kepada Kompas.com, Selasa (11/4/2023).
Dikutip dari laman Kompas.com (27/4/2023), revenge travel ialah fenomena masyarakat mengupayakan melalukan perjalanan atau berwisata ke luar rumah setelah isolasi karena pandemi.
Fenomena ini kerap disebut bentuk "balas dendam" yang dilakukan oleh orang-orang yang terpaksa diisolasi.
Kaushik mengatakan bahwa salah satu bentuk "balas dendam" yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia yaitu melakukan perjalanan wisata ke luar negeri.
Keyakinan Kaushik mengenai hal ini berangkat dari angka pemohon visa asal Indonesia pada 2022 yang meningkat enam kali lipat dibanding jumlah pemohon visa pada 2021.
Menurutnya, peningkatan jumlah pemohon visa terjadi karena dibukanya batasan perjalanan dan pelonggaran protokol terkait Covid-19.
"Setelah kurang lebih dua tahun berdiam diri dan tidak boleh keluar karena pandemi, orang-orang kini ingin melihat dunia luar. Tren revenge travel ini akan terus berlanjut, saya rasa," kata Kaushik.
Di antaranya yaitu Arab Saudi, Belanda, Inggris, Jepang, dan Swiss.
https://travel.kompas.com/read/2023/04/13/121300427/tren-revenge-travel-diprediksi-makin-naik-pada-2023-kenapa-