Bandara Hang Nadim Batam Bakal Punya City Drop Baggage, Ini Fungsinya

BATAM, KOMPAS.com – PT Bandara Internasional Batam (BIB) selaku pengelolah Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (Kepri) dalam waktu dekat ini segera meluncurkan layanan City Drop Baggage.

Layanan ini memungkinkan para penumpang pesawat untuk menitipkan bagasinya di pusat kota enam jam sebelum penerbangan di bandara.

"Dengan sistem ini, penumpang yang memang berdomisili jauh dari bandara dapat menitipkan bagasinya, sehingga flow masuk ke bandara dapat lebih cepat jika dikombinasikan dengan check-in online dan langsung naik ke ruang tunggu keberangkatan," kata Direktur Utama BIB, Pikri Ilham Kurniansyah di temui di Hang Nadim, Batam, Kamis (4/5/2023).

• 5 Oleh-oleh Khas Batam, Ada Batik Gonggong
• Catat! Ini 10 Destinasi Wisata Menarik di Batam

Pikri mengaku saat ini layanan tersebut sedang disesuaikan, dan mencari lokasi yang pas untuk City Drop Baggage sehingga calon penumpang dengan mudah menitipkan bagasi tersebut.

"Setidaknya dengan layanan ini, kami optimis kedepan tidak ada lagi ada lagi antrian penumpang di ruang check-in, yang pesawat siang tidak perlu lagi datang pagi untuk ngehindari antrian," terang Pikri.

Tambah rute internasional

Pikri menambahkan dalam waktu dekat PT BIB juga akan menambah rute baru penerbangan Internasional, yakni Batam-Korea Selatan (PP).

Saat ini, rute internasional yang singgah di bandara tersebut baru ada dua, yakni Batam-Malaysia dan Batam-Madinah.

"Dan dalam waktu dekat akan menambah rute baru Batam-Korea Selatan (PP)," papar Pikri.

• Pantai Airnanti dan Pantai Melayu Batam Jadi Favorit Saat Libur Lebaran 2023
• 5 Penerbangan Lion Air dari Batam Tunda Terbang hingga 4 Jam akibat Cuaca

Menurutnya, lebih banyak membuka rute internasional akan memperbesar peluang investor datang untuk mengembangkan investasinya di Batam, sehingga pertumbuhan ekonomi di Batam dan Kepulauan Riau secara lebih luas akan meningkat. 

"Selain itu juga dapat meningkatkan pendapatan daerah serta meng-explore wisata-wisata di Kepri ke luar negeri," tambah Pikri.

Adapun penambahan rute tersebut kini tengah dalam pembahasan di pemerintah pusat karena berkaitan dengan kedaulatan dan traffic right antarnegara.