Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Tradisi Perayaan Waisak di India, Tanah Kelahiran Sang Buddha 

KOMPAS.com - Beberapa negara memiliki tradisi perayaan Hari Raya Waisak yang berbeda-beda, tidak terkecuali India. Sebagai tanah kelahiran Sang Buddha, ada sejumlah tradisi perayaan Waisak di India yang menarik untuk diketahui.

Agama Buddha lahir pada abad ke-5 sebelum masehi, di wilayah India yang dipimpin oleh Sidharta Gautama, anak Raja Suddidhana dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu, India.

Umat Buddha di India menyebut Hari Raya Waisak sebagai Buddha Purnima atau Buddha Jayanti.

Hari Raya Waisak memperingati tiga peristiwa penting, yakni kelahiran Sidharta Gautama, tercapainya penerangan agung menjadi Sang Buddha, dan kematian Sidharta Gautama.

Perayaan Waisak di India 

Lantas, bagaimana tradisi perayaan Waisak di India? Berikut rangkumannya seperti dihimpun Kompas.com.

1. Sembahyang di kuil 

Pada Hari Raya Waisak, umat Buddha mendatangi wihara atau kuil-kuil terdekat, seperti dilansir dari Hindustan Time. mereka melakukan sembahyang, menyalakan lilin dan dupa, berdoa, serta mempersembahkan manisan dan buah-buahan di depan patung Sang Buddha. 

Pada kesempatan itu, umat Buddha juga mendengarkan khotbah dari biksu mengenai kehidupan dan ajaran Sang Buddha.

Melansir dari Time and Date, umat ​​Buddha yang taat dapat menghabiskan sepanjang hari untuk sembahyang di kuil. Bahkan, mereka bisa mengunjungi lebih dari satu kuil.

Beberapa kuil memajang patung Buddha kecil yang diletakkan dalam baskom berisi air dan dihias dengan bunga. Pengunjung kuil menuangkan air ke atas patung sebagai simbol awal yang murni dan baru.

2. Mengenakan pakaian putih 

Masih dari sumber Hindustan Time, umat Buddha di India biasanya mengenakan pakaian putih pada hari Raya Waisak. Tradisi tersebut merupakan salah satu ajaran Sang Buddha.

3. Konsumsi makanan vegetarian 

Pada hari suci ini, umat Buddha di India juga mengkonsumsi makanan vegetarian. Namun, sebagian umat Buddha masih mengkonsumsi susu.

Melansir dari Hindustan Time, tradisi ini bermula dari legenda yang menyebutkan seorang wanita bernama Sujata mempersembahkan semangkuk bubur susu kepada Sang Buddha saat Hari Raya Waisak.

Melansir dari Time and Date, umat Buddha membeli hewan yang dikurung kemudian dibebaskan untuk menunjukkan kepedulian terhadap semua makhluk hidup, seperti ajaran Sang Buddha.

5. Lokasi perayaan besar

Di India, perayaan Waisak secara besar-besaran berlangsung di Sarnath, Uttar Pradesh. Lokasi itu merupakan sebuah situs ziarah Buddhis, yang diyakini sebagai tempat Sang Buddha menyampaikan khotbah pertamanya setelah mencapai penerangan agung.

Pada Hari Raya Waisak, relik Buddha dibawa keluar untuk dipajang di depan umum melalui sebuah ritual.

6. Beramal

Pada Hari Raya Waisak, banyak umat Buddha yang beramal. Mereka memberikan uang, makanan, atau barang kepada organisasi yang membantu orang miskin, lanjut usia, dan orang sakit.

https://travel.kompas.com/read/2023/05/28/104800927/6-tradisi-perayaan-waisak-di-india-tanah-kelahiran-sang-buddha-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke