PADANG, KOMPAS.com - Puluhan warisan budaya tak benda (WBTB) ditampilkan dalam festival peringatan 20 Tahun Intangible Cultural Heritage Festival (ICHF) UNESCO di Agamjua Art & Cultural, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 12-17 Oktober 2023.
Pada acara pembukaan ditampilkan warisan budaya tak benda silat yang dimainkan dua pesilat asal Inggris, Bennet James dan Edward Brown.
Kemudian juga ditampikan seni bela diri Kallaripayatu dari India yang disebut sebut sebagai inspirasi beladiri kung fu dan karate.
Gubernur Sumbar Mahyeldi dalam sambutannya menyampaikan Festival WBTB sangat berdampak positif pada pelestarian warisan kekayaan budaya Minangkabau.
"Warisan ini punya kita, diakui dunia, oleh sebab itu festival ini bernilai strategis untuk mengingatkan bahwa kita memiliki warisan budaya tak benda yang harus kita wariskan pada generasi mendatang," ujar Mahyeldi, Kamis (12/10/2023) malam.
Penampilan berbagai warisan budaya
Selama penyelenggaraan acara, akan dihadirkan berbagai penampilan warisan budaya dari Sumbar, termasuk penyajian kuliner.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Syaifullah, akan ada penampilan dari lima perwakilan luar negeri, lima perwakilan provinsi lain, dan 10 perwakilan dari Sumbar.
"Kegiatan festival dipusatkan di tiga titik. Selain penampilan di Agamjua, juga ada pameran manuskrip di GOR M Yamin, pameran kuliner tradisional, pacu itiak, dan pacu jawi diadakan di Koto Baru Payobasuang," kata Syaifullah.
Sementara beberapa warisan budaya tak benda dunia asal Indonesia yang ditampilkan seperti pencak silat, angklung, tari saman, dan pantun.
Selain itu, ada pula warisan budaya tak benda dunia dari negara lain, seperti arnis dari Filipina, qauwali dari India, wushu China, tahtib Mesir, dan lainnya.
Festival ini ke depannya diharapkan bisa dihadirkan di daerah lain di Sumbar sebagai upaya pelestarian sekaligus aktivasi warisan budaya.
Selain itu, juga memicu peningkatan kunjungan wisata ke provinsi tersebut.
https://travel.kompas.com/read/2023/10/13/151947227/peringatan-ich-unesco-di-payakumbuh-sejumlah-warisan-budaya-ditampilkan