BALI, KOMPAS.com - Pura Melanting berada di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Tempat ibadah umat Hindu ini kerap didatangi oleh para pedagang yang berdoa agar usahanya dilancarkan.
Berjarak sekitar 53 kilometer dari Singaraja, Pura Melanting termasuk dari sejumlah pura yang dibangun oleh Dang Hyang Nirartha, seorang Brahmana yang bertolak ke Bali dari Blambangan, dikutip dari Kompas.com, Selasa (21/2/2023).
Pura Melanting terlihat indah karena ukirannya dicat warna-warni, serta berlatar perbukitan. Wisatawan harus menaiki sejumlah anak tangga agar bisa memasuki pura.
Jika ingin berkunjung, berikut sejumlah tips yang wajib diperhatikan, berdasarkan pengalaman Kompas.com, Jumat (27/10/2023).
Pura Melanting terdiri dari beberapa bagian, antara lain Pelinggih Ratu Niang Sakti dan Pura Batu Cermin.
Setiap bagian memiliki makna yang berbeda sehingga wisatawan disarankan datang bersama pemandu guna mendapat informasi yang tepat.
Seluruh transaksi yang ada di Pura Melanting dilakukan secara tunai. Transaksi yang dimaksud adalah mulai dari beli tiket masuk hingga bersantap di kios-kios yang berjejer di seberang pura.
Adapun harga tiket masuk pura ini mulai Rp 20.000, sudah termasuk kain dan sabuk yang wajib dipakai saat memasuki area.
Sementara itu, bila lapar, wisatawan bisa berjalan sedikit ke arah lahan parkir yang di dekatnya terdapat kios-kios penjual makanan dan minuman dengan harga bervariasi. Seporsi bakso ayam, misalnya, seharga mulai Rp 10.000.
Wisatawan yang berkunjung ke Pura Melanting wajib mematuhi aturan yang berlaku. Hal ini karena pada dasarnya pura ini merupakan tempat ibadah yang suci.
Wisatawan dilarang masuk jika tengah menstruasi, serta wajib memakai kain dan sabuk yang bisa disewakan di tourist information center (pusat informasi wisatawan) sebelum menaiki tangga menuju pura.
Tidak hanya itu, ada beberapa bagian pura yang dikhususkan untuk umat yang beribadah sehingga tertutup bagi wisatawan.
Saat memasuki Pura Melanting, wisatawan dianjurkan menjaga barang bawaan, terutama kacamata, kamera, ponsel, dan perhiasan. Hal ini karena di pura tersebut terdapat banyak monyet berbulu abu-abu yang sedikit agresif.
Kendati demikian, para pemangku umumnya bisa mengusir monyet-monyet tersebut agar tidak mendekati umat yang hendak beribadah, namun tidak sampai menyakiti.
5. Naik kendaraan pribadi
Jika ingin ke Pura Melanting, wisatawan disarankan menaiki kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan lantaran belum ada kendaraan umum yang bisa mencapai pura tersebut.
Jalan menuju pura juga cukup kecil dan masih dikelilingi pepohonan di kanan dan kirinya.
Tidak hanya itu, jarak dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ke Pura Melanting pun cukup jauh, lebih dari 100 kilometer.
Pura ini bisa dikunjungi sepanjang hari, terutama jika tujuannya untuk sembahyang. Jika ingin berwisata, pagi hari adalah waktu yang pas karena matahari masih belum terlalu terik.
https://travel.kompas.com/read/2023/11/01/153500527/5-tips-wisata-ke-pura-melanting-di-buleleng-bali-bawa-uang-tunai