Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gerakan Wisata Pendakian Bebas Sampah Mulai Digencarkan demi Kelestarian Alam

UNGARAN, KOMPAS.com - Gerakan wisata alam bebas sampah mulai gencar digaungkan, terutama di jalur pendakian dan perkemahan di gunung-gunung Indonesia.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati, mengajak masyarakat untuk tidak menghasilkan sampah di tempat wisata.

"Termasuk di Taman Nasional atau kawasan konservasi alam lain, seperti gunung-gunung. Indonesia yang sudah terkenal dengan keindahan alamnya, diupayakan tidak ada sampah," kata dia.

Pernyataan  itu Rosa sampaikan usai penutupan Zero Waste Adventure Camp di kawasan wisata alam Taman Nasional Gunung Merbabu, di Kalipasang Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Minggu (3/3/2024).

Oleh karena itu, sambung dia, perlu edukasi kepada masyarakat untuk tidak mengasilkan sampah di tempat wisata.

"Dengan tujuan menciptakan generasi dengan budaya baru dalam beraktivitas di alam bebas tanpa sampah. Kegiatan bermanfaat ini berlangsung selama 3 hari dari tanggal 1 sampai 3 Maret 2024," jelasnya.

Edukasi wisatawan untuk sebisa mungkin tak hasilkan sampah

Rosa menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk membangun budaya baru aktivitas bertualang di Indonesia tanpa menghasilkan sampah.

"Kami mengedukasi kepada para pencinta alam untuk tidak menghasilkan sampah di tempat wisata Taman Nasional ini. Karena kita sering mendapatkan berita, ketika pencinta alam ini naik gunung, tetapi menghasilkan sampah. Kita tidak mau sperti itu," kata dia.

Dengan format kegiatan yang dilaksanakan di alam bebas, semua peserta mendapat kesempatan untuk menginap selama dua malam menggunakan tenda.

Bahan makanan dan minuman yang dipakai untuk penyediaan konsumsi, tidak menggunakan kemasan plastik, sehingga tidak menimbulkan sampah non-organik.

"Selama berkemah itu, para remaja pencinta alam diajari naik gunung dan berkemah tetapi tidak menghasilkan sampah. Meski memasak makanan di tempat, tetapi tetap tidak menghasilkan sampah karena bahan-bahan yang digunakan memasak dari bahan yang dibawa tidak dikemas dengan plastik," kata Rosa.

Menurut dia, pola pikir masyarakat harus diubah dengan tidak lagi melakukan metode kumpul, angkut, dan buang, melainkan mengurangi sampah.

"Ke depannya, diharapkan kegiatan seperti ini rutin setahun tidak hanya sekali diselenggarkan di taman-taman konservasi yang lain di Indonesia. Supaya Indonesia bersih dari sampah (zero waste)," katanya.

Mengenai kondisi sampah di Indonesia saat ini, ditargetkan tahun 2025 semua sampah terkelola 100 persen. Dari jumlah itu, 30 persen sampah terkurangi dan 70 persen tertangani.

https://travel.kompas.com/read/2024/03/05/170500227/gerakan-wisata-pendakian-bebas-sampah-mulai-digencarkan-demi-kelestarian-alam

Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke