KOMPAS.com - Libur Lebaran menjadi salah satu momen yang paling ditunggu oleh wisatawan untuk berkunjung ke berbagai destinasi wisata, tidak terkecuali ke kawasan wisata Danau Maninjau.
Danau yang berada di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupatem Agam, Sumatera Barat ini punya daya tarik tersendiri.
Selain pemandangan yang indah, alamnya juga asri, punya banyak tempat wisata, serta terdapat beragam kuliner lokal.
Jika berkesempatan mampir ke Kabupaten Agam, setidaknya cobalah sehari semalam berwisata di sekitar kawasan Danau Maninjau.
Itinerary seharian di Danau Maninjau
Wisatawan pemula yang bingung hendak ke mana, rekomendasi itinerary seharian di Danau Maninjau ini mungkin bisa jadi referensi.
Lihat matahari terbit
Momen penting yang tidak boleh dilewatkan jika berada di sekitar Danau Maninjau yaitu menyaksikan pemandangan matahari terbit langsung di tepian danau.
Wisatawan bisa melihat pemandangan ini dari berbagai spot, di antaranya bisa dari kawasan Taman Muko-Muko, atau dekat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Danau Maninjau.
Sekitar pukul 05.30 WIB, keluarlah dari tempat menginap dan hiruplah udara segar di tepian danau.
Sembari menunggu matahari terbit, wisatawan akan mendengar riuh suara siamang (binatang sejenis monyet) yang sahut menyahut dari hutan.
Sarapan di tepi danau
Usai melihat pemandangan, jangan buru-buru kembali ke penginapan, mampirlah ke warung warga setempat untuk menyantap seporsi lontong gulai nangka ataupun gulai paku.
Tidak sulit mencari tempat sarapan dekat Danau Maninjau, wisatawan akan menemukannya di sepanjang jalan raya Maninjau.
Harga seporsi lontong yang ditawarkan di sini pun relatif terjangkau, yakni mulai dari Rp 8.000 per porsi.
Sebagai informasi, pedagang setempat umumnya masih melayani transaksi tunai, maka dari itu siapkan uang tunai sebelum berangkat.
Mampir ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka
Sekitar pukul 09.00 WIB kembalilah ke tempat menginap dan bersiap-siap menuju ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.
Lokasi Museum Kelahiran Buya Hamka masih berada di tepian Danau Maninjau. Waktu tempuhnya sekitar satu jam naik kendaraan pribadi dari kawasan Muko-Muko.
Sepanjang perjalanan, wisatawan nantinya akan melihat indahnya pemandangan Danau Maninjau dari ketinggian, apalagi jika sudah memasuki kawasan Desa Wisata Sungai Batang.
Museum Buya Hamka berada di sebelah kiri dari arah kedatangan. Sekitar satu kilometer sebelum sampai di lokasi, wisatawan dapat menemukan penunjuk arah menuju lokasi supaya tidak bingung.
Museum ini buka setiap hari mulai pagi hingga petang sekitar pukul 18.00 WIB. Di sini wisatawan bisa mengetahui kilas balik kehidupan Buya Hamka, hingga benda-benda asli peninggalan Buya Hamka seperti jubah, tongkat, dan kitab.
Istirahat siang di Bayur
Setelah berkunjung ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka, kamu bisa melanjutkan perjalanan untuk istirahat sekaligus makan siang di kawasan Bayur.
Jika hendak melaksanakan shalat Zuhur, wisatawan bisa mampir ke masjid ikonik di Bayur, yaitu Masjid Raya Bayur.
Lokasinya berada di Jalan Lubuk Basung-Bukittinggi, Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.
Sepulang dari Masjid Raya Bayur, kamu bisa singgah ke rumah makan setempat untuk santap siang. Cukup banyak rumah makan di kawasan Bayur, salah satunya bisa ke Rumah Makan Batu Lambuik.
Jaraknya cukup dekat dari Masjid Raya Bayur, yakni sekitar 1,1 kilometer dan bisa ditempuh sekitar lima menit naik mobil atau motor.
Beberapa lauk khas Maninjau yang patut dicoba yaitu rinuak, bada, aneka olahan palai, dan pensi.
Sore di Linggai Park
Sekitar pukul 15.00 WIB lanjutkan perjalanan menuju Linggai Park, yaitu tempat wisata dengan view pemandangan danau. Lokasinya ada di kawasan Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupatem Agam.
Posisi Linggai Park langsung menghadap ke arah barat, jadi wisatawan bisa langsung menyaksikan pemandangan matahari terbenam dengan leluasa. Usai matahari terbenam, sekitar pukul 18.00 WIB kembalilah ke penginapan untuk istirahat.
https://travel.kompas.com/read/2024/04/14/210100427/itinerary-seharian-di-danau-maninjau-bisa-ke-mana-saja