Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendakian ke Gunung Gede-Pangrango-Halimun Dihentikan

Kompas.com - 30/12/2009, 17:11 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Selama tiga bulan terhitung 1 Januari 2010, Gunung Gede, Pangrango, di Kabupaten Bogor dinyatakan tertutup untuk pendakian. Penutupan dilakukan demi keselamatan pendaki atau wisatawan yang berminat ke gunung-gunung tersebut.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Sumarto Suharno mengatakan, penutupan dilakukan tiga bulan penuh, dari 1 Januari hingga 30 Maret 2010, karena sepanjang waktu tersebut cuaca di kawasan Gunung Gede Pangrango sedang ekstrem. Musim hujan dengan angin kencang.

"Angin kencang di Gunung Gede Pangrango bisa menumbangkan pohon besar," kata Sumarto, Rabu (30/12/2009).

Selain itu, lanjutnya, pada tiga bulan awal tahun itu adalah masa satwa bereproduksi, serta masa tumbuh-tumbuhan berbunga dan berbuah. "Jadi, penutupan ini juga untuk kepentingan ekologi," ungkap Sumarto.

Secara terpisah, Kepala Balai Taman Nasional Halimun Salak Bambang Supriyadi juga mengatakan, pendakian ke Kawah Ratu dan Gunung Salak ditutup selama satu bulan mulai 1 Januari mendatang. Alasannya juga karena cuaca ekstrem dan kepentingan pemulihan ekologi pegunungan Halimun Salak.

Musim hujan ini membuat udara di kawasan Kawah Ratu berat sehingga ada kemungkinan bahwa gas beracun di Kawah Ratu tidak dapat segera memuai di udara, tetapi mengendap. "Kami khawatir, walaupun sudah ada larangan turun ke dasar kawah, pengunjung tetap turun. Sebab itu, lebih baik wisata atau pendakian ke Kawah Ratu kami tutup dulu," kata Bambang.

"Penutupan selama satu bulan. Setelah itu akan kami evaluasi. Kalau cuaca tetap ekstrem, maka penutupan akan kami lanjutkan sampai akhir Maret," tambahnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Travel Update
Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com