Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selo Gelar Ritual Sedekah Gunung

Kompas.com - 08/12/2010, 06:20 WIB

BOYOLALI, KOMPAS.com - Dua tarian warga lereng Merapi mengawali prosesi upacara ritual sedekah gunung yang berlangsung di Joglo Selo, di Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Selasa malam hingga Rabu (8/12/2010) dini hari.

Dua tarian tersebut, yakni jaran kepang dan keprajuritan soreng, yang dibawakan puluhan penari asal Paguyuban Seni Budaya Mardi Santoso dari Dusun Tempursari, Lencoh, bertanda dimulainya upacara ritual sedekah gunung yang dilaksanakan setiap tahun pada 1 Muharam.

Menurut koordinator seni budaya Mardi Santoso Desa Lencoh, Harso Paimin, penampilan kesenian tari Soreng menggambarkan tentang keprajuritan zamannya Kabupaten Jipang, di Kerajaan Pajang.

Tarian tersebut dilakukan puluhan penari dengan kostum prajurit yang dilengkapi senjata tombak melakukan latihan sebelum mereka maju ke medan perang. Tarian itu, dengan diiringi gamelan Jawa yang tambah tambur membuat suasana menjadi meriah.

"Tarian ini hanya untuk memeriahan suasana, sebelum warga memasuki acara utama ritual sedekah gunung," kata Tena salah seorang penari asal warga Lencoh.

Sementara upacara ritual sedekah gunung yang diikuti sekitar seribuan warga lereng Merapi tersebut merupakan agenda rutin setiap tahun oleh warga setempat untuk memohon perlindungan dari berbagai bencana yang ditimbulkan dampak Gunung Merapi.

Ketua Panitia ritual sedekah gunung di Selo, Hadi Widodo, acara ritual tahun ini berbeda dengan tahua sebelumnya, karena dana yang dikeluarkan dari warga sendiri.

Upacara ritual sedekah gunung diawali dengan mengarak kepala kerbau dan sesaji lainnya berupa gunungan nasi jagung yang jumlah tujuh, artinya ajaran dari Walisongo.

Selain itu, sesaji juga berupa gunungan dua tupeng nasih liwet yang dihiasi berbagai sayuran atau hasil bumi di lereng Merapi. Tidak ketinggalan ayam jawa yang dibuat ingkung.

Sesaji tersebut diarak dari rumah warga setempat menuju Joglo Selo oleh punggawa yang mengenakan pakain jawa dan para prajurit yang membawa obor. Rombongan saat memasuki ke Joglo diiringi suara gamelan jawa menuju lokasi upacara.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com