Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barang Loak Banyak Digemari di Perancis

Kompas.com - 04/03/2011, 08:03 WIB

Kami yang terbiasa datang datang sudah hafal dengan trik untuk mendapatkan barang incaran kami. Tapi bagi pengunjung baru, biasanya mereka sering kalap dan takut menawar. Namun yang jadi masalah utama yaitu, kerap termakan oleh bualan si penjual. Barang tak terlalu berharga dibilang langka, antik dan bernilai tinggi, jadilah si pembeli cepat-cepat mengeluarkan uang takut kehilangan si barang. Ehhh tak tahunya, barang model itu, bisa ditemukan di tempat lain dengan harga lebih murah, karena memang bukan jenis barang yang hampir punah.

Kursi jebol dan besi karatan bernilai

Bicara soal barang, jenis yang di tawarkan memang bermacam-macam. Dari mulai pecah belah seperti perlengkapan makan hingga taplak meja antik. Dekorasi rumah, misalnya tirai jendela jaman dulu, lampu sampai karpet yang bahkan sudah sangat usang dan kadang bolong masih saja ditawarkan, dan anehnya ada saja yang bersedia membayar dengan harga mahal. Boneka atau mainan zaman dulu juga sering menjadi incaran para pengoleksi khusus.

Suatu kali anak sulung kami, Adam sempat tertarik dengan satu mobil miniatur Citroen tahun 50an. Tapi saya sampai tercengang ketika mendengar angka yang disebutkan si penjual. Untuk mobil miniatur itu dipasang harga 65 euros! Tentu saja, langsung saya suruh lepaskan mobil tersebut dari tangan anak saya. Lain lagi ceritanya ketika saya mendatangi penjual yang menggelar berbagai macam besi. Ketika saya dekati ternyata, besi-besi berkarat yang di jualnya itu berupa perkakas tempo dulu.

Sambil penasaran, saya tanyakan kepada bapak penjual, "Excusez-moi monsieur, combien vous vendez ce couteau?" (permisi pak, berapa anda menjual pisau ini?)

"Ah ce couteau…il est à 45 euros, madame" (ah pisau ini, dia berharga 45 euros, nyonya).

Wahhh mahal benar, kata saya dalam hati, padahal pisau yang saya pegang itu benar-benar sudah berkarat dan sudah tidak rata lagi.

Melihat saya tak menjawab apalagi memulai harga penawaran, mulailah bapak penjual itu menceritakan asal usul pisau yang masih saya pegang. Menarik sekali memang, cerita yang dia dongengkan, tapi suami saya bilang kalau dia tidak percaya dengan karangan si penjual, tentunya kami menggunakan bahasa indonesia agar tak dimengerti bapak penjual. Benar saja, ketika saya meneruskan pemantauan barang antik lainnya, ternyata model pisau yang sama, bisa ditemukan di tempat-tempat lainnya.

Tapi jangan salah, ada memang barang yang berkarat habis, tapi memiliki nilai tinggi karena sudah sangat langka dan ada sejarah di baliknya. Bahkan kursi yang sudah jebol pun sering jadi rebutan orang. Memang sering kali meubel antik menjadi hal yang paling menarik di pasar ini, apalagi bila perabotan itu hasil karya perancang di masa itu yang sudah sulit ditemukan.

Tahun lalu saya mengajak orang tua saya yang sedang liburan di kota saya ke pasar antik terkenal ini. Kebetulan sekali mereka berkunjung di bulan Mei. Ibu saya sampai tercengang melihat panjangnya pasar yang di gelar, dan dia sangat menikmati sekali menjelajahi barang pecah belah khususnya yang terbuat dari kristal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com