Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Susulan Sudah Terjadi 19 Kali

Kompas.com - 11/03/2011, 16:31 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Hingga dilansirnya berita ini, United States Geological Survey (USGS) telah merekam 19 gempa susulan yang terjadi di Jepang setelah gempa raksasa yang menimbulkan tsunami.

Gempa-gempa susulan masih cukup besar dengan kekuatan di atas 6 skala magnitud. Dua yang terbesar terjadi di 66 kilometer (km) tenggara Tokyo berkekuatan 6,8 pada pukul 03.15.45 waktu setempat. Satu lagi terjadi di 503 kilometer dari Tokyo pada pukul 04.25.50 waktu setempat serta memiliki kekuatan 7,1.

Ke-19 gempa tersebut terjadi setelah gempa berkekuatan 8,9 terjadi pada pukul 14.46.23 waktu Tokyo. Pusat gempa ada di 373 km sebelah tenggara Tokyo. Gempa ini mengakibatkan kerusakan pada gedung-gedung serta tsunami setinggi 4 meter.

Peringatan tsunami yang bisa mencapai tinggi 10 meter dikeluarkan tak lama setelah gempa terjadi. Peringatan kini diperluas hingga ke wilayah Filipina, Pasifik, dan Indonesia. Wilayah Indonesia Timur, terutama Papua, Maluku, dan Sulawesi Utara diminta waspada dengan ancaman tsunami ini.

Sementara sepanjang hari ini sudah terjadi gempa tak kurang dari 23 kali. Gempa pertama hari ini menurut waktu setempat terjadi pada pukul 02.54.45 dini hari dan berkekuatan 5,2 skala magnitud. Pusat gempa ada di 407 kilometer sebelah tenggara Tokyo. Rangkaian gempa mulai menggoyang Jepang sejak Rabu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

    Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

    Travel Update
    Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

    Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

    JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

    Travel Update
    8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

    8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

    Jalan Jalan
    Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

    Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

    Travel Update
    5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

    5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

    Jalan Jalan
    6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

    6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

    Hotel Story
    5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

    5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

    Travel Tips
    3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

    3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

    Travel Update
    Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

    Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

    Jalan Jalan
    The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

    The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

    Travel Update
    Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

    Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

    Jalan Jalan
    Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

    Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

    Travel Update
    Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

    Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

    Travel Update
    Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

    Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com