Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Wisata Bogor Makin Menghilang

Kompas.com - 23/11/2011, 10:32 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Potensi pariwisata di Kota Bogor masih perlu pengemasan yang baik agar dapat menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Yayasan Warisan Bogor Agung Setiawan Badarudin, Selasa (22/11/2011).

Menurut Agung, Kota Bogor punya banyak sekali potensi yang layak dijual ke dunia luar, termasuk dalam hal-hal yang terkait warisan budaya di kota tersebut.

"Namun karena pengemasannya kurang baik, menyebabkan potensi itu seakan hilang begitu saja," katanya saat berkunjung ke kantor Perwakilan PWI Bogor.

Ia menuturkan hal itu sangat berbeda dengan di luar negeri. Misalnya, lanjutnya, ada paket wisata yang hanya menyuguhkan tentang pohon karet, namun karena dikemas dengan baik, wisata ke tempat tersebut ternyata cukup diminati para wisatawan. Selain itu, informasi mengenai Bogor relatif masih sangat kurang, di antaranya mengenai kuliner yang ada di Bogor.

"Beberapa kawan saya sempat bertemu dengan wisatawan yang merasa kebingungan harus makan siang atau lunch di mana. Saya lahir dan besar di Bogor, serta  pernah beberapa saat meninggalkan Bogor. Namun  saat saya kembali ke Bogor, ternyata banyak yang hilang di kota kelahiran saya ini," ungkapnya.

Ia juga mengajak PWI Kota Bogor untuk bekerja sama membangun kesamaan persepsi dalam mengembangkan Kota Bogor sebagai Kota Tujuan Pariwisata dan Budaya.


Menurutnya, di antara program yang akan segera diwujudkannya adalah membuat komplek pembuatan waditra alat-alat kesenian di wilayah Pancasan.

"Kalau di Pancasan ada pembuatan kecapi, suling, di samping pabrik gong yang sudah ada rasanya bisa menjadi tujuan yang sangat menarik," tegasnya.

Selain itu, pihaknya berencana membuat Tugu Gong di depan Bogor Trade Mall dan menjadikan wilayah Peledang jadi arena wisata khusus. Program lainnya adalah pengiventarisan situs dan cagar budaya yang ada di Kota Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com