Dengan reefball, para nelayan tak perlu mencari ikan hingga bermil-mil laut karena hampir semua ikan yang mereka butuhkan ada di sekitar Teluk Buyat.
Dr Amin Subandrio dari Universitas Indonesia dan Dr Magdalena Irene Umboh dari Universitas Negeri Manado dari tim Panel Ilmiah Independen (PII) tahun 2011 melansir penelitian tahun keempat. Mereka menyebut, tidak menunjukkan ada dampak negatif dari penempatan tailing di dasar laut Teluk Buyat terhadap lingkungan laut maupun kesehatan manusia.
Demikian halnya kualitas air laut. Konsentrasi parameternya berada jauh di bawah ambang batas standar mutu air laut Indonesia yang paling ketat biota lautnya dan karena itu tidak menunjukkan dampak merugikan ekosistem laut.
Hasil pemantauan PII diawasi langsung oleh Kementerian Riset dan Teknologi untuk dipaparkan kepada publik setiap tahun dari tahun 2006 hingga tahun 2016.
Dalam satu dasawarsa, karang tumbuh luar biasa. Berbagai ikan hias bermain-main di sini, antara lain clownfish atau ikan badut.
Berbagai biota laut hidup di kedalaman 20 meter, antara lain sejenis kelinci laut (nudibranch), bintang laut (star fish), karang tangkai (acropora), kipas laut (sea fan), anemon, soft coral, table coral, ikan karang, damsel fish, sweet lips fish, bat fish, serta gerombolan ikan (schooling fish) jenis pelagic kecil seperti ikan ekor kuning.
Setiap akhir pekan, Teluk Buyat didatangi penyelam asing, rata-rata berjumlah 10-20 orang. Mereka umumnya sudah mulai mencari dive spot yang tidak terlalu ramai didatangi penyelam. Nah, Teluk Buyat, menurut mereka, menjadi salah satu pilihan karena di kawasan ini terdapat setidaknya 24 dive spot yang indah, antara lain di Pulau Putus-putus, Pulau Racun, dan Pulau Tulang. Tunggu apa lagi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.