Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Kenalan dengan Museum-museum di Indonesia

Kompas.com - 22/11/2012, 21:28 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gelar Museum Nusantara diikuti oleh kurang lebih 150 museum dari seluruh tanah air. Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut untuk mengangkat citra positif museum.

"Pameran museum kita terbagi menjadi museum yang mewakili provinsinya masing-masing, museum yang dikelola swasta seperti Bank Mandiri, dan museum khusus seperti museum kesehatan, biologi, satwa liar, macam-macam," kata Ketua Kelompok Kerja Koordinator Gelar Museum Nusantara Yuni Astuti Ibrahim dalam wawancara dengan Kompas.com melalui telepon, Rabu (21/11/2012),

Untuk anak-anak, tambah Yuni, juga ada pojok museum, yang berisikan aneka koleksi, gambar, dan permainan yang bisa membuat anak nyaman berada di museum. "Ada juga bursa merchandise, yaitu koleksi museum yang bisa dibikin merchandise buat pengunjung,"

Acara yang berlangsung pada tanggal 22-25 November 2012 di Jakarta Convention Centre (JCC)  tersebut bertujuan untuk mendekatkan kembali museum kepada masyarakat yang selama ini dirasa makin jauh.

Pada pembukaan tanggal 22 November, akan ditampilkan beberapa kebudayaan, seperti Reog Ponorogo, kesenian musik Arumba, dan lain-lain. Selain diperuntukkan bagi masyarakat luas, Gelar Museum Nusantara ini juga memiliki misi khusus terutama bagi para pekerja di museum.

Wakil Menteri Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, mengatakan, bahwa dalam rangkaian acara nanti akan ada workshop bagi manajemen museum.

Senada dengan Wiendu, Yuni juga mengatakan bahwa akan ada seminar dan pelatihan bagi para pengelola museum, misalnya dengan memberikan pelatihan cara melayani agar pengunjung tak bosan dengan museum, serta mengambil keuntungan dari museum, seperti pembuatan cenderamata bagi pengunjung yang datang.

"Dengan buat marchandise itu kan bisa jadi salah satu pemasukan untuk museum, untuk pengelolaan dan perawatannya. Kalau sudah terlaksana diharapkan ke depan museum bisa mandiri mengurus keperluan pribadinya," kata Yuni.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com