Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diaspora Kari ke Penjuru Negeri

Kompas.com - 30/03/2013, 08:27 WIB

Jejak kari di Aceh yang sudah lebih ”ringan” dan telah jauh berevolusi dibandingkan dengan kari olahan Kampung Madras, Medan, menunjukkan bahwa proses adaptasi terhadap kari asli India sudah jauh lebih lama. Interaksi Aceh dengan India memang sangat lama, sebelum kedatangan bangsa Eropa abad ke-16. Puncaknya adalah saat Kesultanan Aceh terbentuk pada abad ke-17, yang mengundang gelombang pedagang dari India ke Aceh. Di Medan, kedatangan orang-orang India, terutama terjadi pada abad ke-19, saat perkebunan tembakau di Deli dibuka.

Di Aceh, orang-orang India kawin-mawin dan berbaur dengan masyarakat setempat. Walaupun ada kuil Tamil di Banda Aceh, kebanyakan orang keturunan India di Aceh sudah memeluk Islam. Di Medan masih terdapat kantong ”Kampung India” yang masih melestarikan agama, kebudayaan leluhur mereka, dan tradisi kulinernya.

Produk diaspora

Kari memang banyak ragam dan bentuknya. Aneka kari yang ada di Indonesia hanyalah bagian kecil dari keanekaragaman kari di seluruh dunia. Ini memang makanan yang telah lama mengglobal. Colleen Taylor Sen dalam Curry A Global History (2009) berani mengklaim, ”Jika ada makanan yang berhak disebut mengglobal, dia pastilah kari.”

Kari sendiri berasal dari bahasa India bagian selatan, yakni keril atau kari yang dikaitkan dengan tumis sayuran dan daging berempah. Pada awal abad ke-17, Portugis menggunakan kata caril atau caree untuk menyebut kaldu dari mentega, bubur kacang India, dan beberapa jenis rempah terutama kapulaga dan jahe di samping herbal, buah, dan ”ribuan” bumbu lainnya.

Dari India, kari menyebar ke berbagai penjuru dunia lewat perdagangan, migrasi manusia, dan penjajahan. Kari lantas berubah nama, bentuk, ataupun cita rasanya. Definisi kari pun menjadi lebih sulit dipahami dan kadang jadi kontroversi. Colleen memilih membuat definisi kari yang lebih ”aman”, yakni daging, ikan, atau sayuran yang direbus bersama aneka bumbu segar yang telah dijadikan bubuk atau pasta. Masakan ini dihidangkan bersama nasi putih, roti, cornmeal, atau pati lainnya.

Begitulah, di Inggris kari menjadi curry, di Thailand menjadi gaeng, di Jepang jadi kari raisu, di Mauritius menjadi vindaille, di Jerman jadi currywurst, di Amerika Serikat jadi curried chicken, di Afrika Selatan jadi kerries, di Vietnam menjadi ca ri ga (kari ayam) atau ca ri bo (kari daging sapi).

Bagaimana di Indonesia? Kari berubah jadi gulai. Akan tetapi, itu kata orang asing. Orang Indonesia sendiri membedakan gulai dan kari, meskipun sebagian komponen bumbunya sama. Yang jelas, dua-duanya sedap nian.... (BSW/ROW/AIK/WSI)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com