"Market Asia cukup menarik. Terutama pertumbuhan pasar China ke Indonesia sejak tiga tahun terakhir cukup banyak," ujarnya saat ditemui di sela-sela Media Breakfasting Panorama Group di Jakarta, Kamis (1/8/2013) malam.
Turis asal China tersebut, lanjut Sadewa, kebanyakan dari mereka adalah "first timer" atau yang baru pertama kali berkunjung ke Indonesia. "Maka mereka masih melihat sektor Bali dan Lombok," katanya.
Menurut Sadewa, pertumbuhan kunjungan juga terjadi pada turis Arab. "Turis Arab cenderung mencari pemandangan, misal Bali dengan pantainya, Ubud dengan desanya," ujarnya.
Sedangkan, turis asal Asia Tenggara khususnya Malaysia semakin banyak yang datang terutama karena adanya penerbangan langsung (direct flight). "Turis Malaysia sukanya belanja. Belanja baju di Bandung, factory outlet. Apalagi flight langsung ke Bandung sekarang semakin banyak," katanya.
"Kita lihat Eropa sukanya lebih cultural. Mereka minded-nya bukan lagi ke Bali, tapi ke tempat yang lebih eksotik seperti Raja Ampat, Samosir, Toraja," katanya.
Kebanyakan dari turis Eropa yang datang adalah yang berasal dari Belanda, Jerman dan Perancis. "Kebanyakan mereka sukanya (wisata) yang budaya, melihat pemandangan dan desa-desa yang riil," tambah Sadewa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.