Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si Kuning di Antara Orang Jar

Kompas.com - 23/10/2013, 11:51 WIB

Walau namanya Kampung China, seluruh bangunan di wilayah itu sama seperti bangunan lainnya di Dobo, bangunan sederhana khas pelosok Indonesia timur, yaitu berdinding batu dan beratap seng. Hanya sebuah kelenteng sederhana yang terkunci rapat yang menandakan ada warga Tionghoa di daerah itu.

Kapan kedatangan pasti mereka ke Aru, tak ada data pasti. Boy Alexander Darakay dalam Orang Cina di Aru (2012) menulis berbagai kemungkinan kedatangan orang China di Aru, mulai dari zaman Dinasti Han (206 Sebelum Masehi-24 Masehi) yang mengabarkan pelayaran orang China mencari mutiara ke Aru atau sebutan Janggi oleh pedagang Sriwijaya yang merujuk pada Papua dan anggapan Aru bagian Papua.

APC Sol MSC dalam Sejarah Gereja Katolik di Kepulauan Aru (2002) menyebut setelah Banda dan Aru ditinggalkan Pemerintah Hindia Belanda pada 1806, orang China dan orang Makassar pun kembali berdagang di Aru.

Jekman Wirajaya alias Kucaw Oie (60), salah satu masyarakat keturunan China di Dobo, mengatakan, jumlah warga China yang datang ke Aru makin banyak saat terjadi Revolusi China di tahun 1911. Mereka berasal dari suku Hokkien di pesisir selatan Daratan China. Mereka datang ke Aru untuk berburu produk hasil laut, terutama kerang mutiara serta burung cenderawasih.

Saat ini, jumlah warga keturunan China di Kepulauan Aru diperkirakan 20 persen dari sekitar 85.000 jiwa penduduk Aru. Sebagian besar dari mereka terkonsentrasi di sekitar Dobo dan berada di tempat-tempat yang strategis untuk menjalankan perniagaan.

Sebagian warga keturunan China ini pun masuk dalam kehidupan politik. Sejak 1970-an, ada yang menjadi polisi, tentara, jaksa, hingga kepala daerah. (Pascal S Bin Saju/M Zaid Wahyudi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com