Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gamelan, "Orkestra Jawa" yang Justru Populer di Amerika

Kompas.com - 16/01/2014, 10:40 WIB

Performing Indonesia yang merupakan rangkaian program pembentukan Rumah Budaya Indonesia di AS yang digagas Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Kemdikbud dan didukung Kedubes RI di AS memang menjadi daya tarik bagi warga AS ataupun wisatawan yang mengunjungi Washington. Festival gamelan secara maraton selama dua hari di akhir pekan menyedot minat pengunjung. Lesehan di lantai pun dilakoni demi menikmati alunan beragam instrumen gamelan Jawa, Bali, dan Sunda yang terhampar di pojok-pojok ruangan, yang secara bergantian dimainkan 12 kelompok gamelan di AS.

Selain festival gamelan, ada pula seminar soal perkembangan musik gamelan dan seni budaya di Indonesia oleh profesor dari Indonesia dan perguruan tinggi di AS. Ada pula pameran kain tradisional, seperti batik, songket, dan tenun.

Beberapa saat sebelum acara pembukaan yang dihadiri Sekretaris Ditjen Kebudayaan Kemdikbud Gatot Ghautama, Duta Besar RI di AS Dino Patti Djalal, serta Sultan Hamengku Buwono X dan Ratu Hemas, sejumlah pencinta gamelan AS sudah unjuk diri. Salah satunya, Jessika Kenney, guru vokal dan komposer di Cornish College of Arts di Seattle.

”Musik gamelan sangat indah. Gamelan ini musik kalbu, musik yang datang dari hati,” kata Jessika.

Andy Clay McGraw, pengajar musik dari Universitas Richmond di Virginia yang mendapat penghargaan dari Kedubes RI di AS, mengatakan, gamelan disenangi masyarakat AS karena pemainnya harus kompak.

Sumarsam yang lebih dari 40 tahun jadi dosen gamelan di AS mengatakan, ensambel gamelan dianggap setara dengan orkestra Barat yang merupakan simbol budaya tinggi. Tak heran, gamelan, terutama Jawa dan Bali, digandrungi di AS.

Ironis memang. Ketika masyarakat AS menyukai gamelan, di negeri sendiri sekolah-sekolah tidak mengenalkan apalagi mengajarkan gamelan.... (Ester Lince Napitupulu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com