Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pulau Kemaro Diminta Aktif Kembangkan Obyek Wisata

Kompas.com - 23/03/2014, 15:29 WIB
PALEMBANG, KOMPAS.com - Warga yang bermukim di Pulau Kemaro disiapkan menjadi masyarakat sadar wisata, sehingga terlibat aktif dalam mengembangkan obyek wisata berada di tengah Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan itu.

"Melibatkan secara aktif warga bermukim di obyek wisata yang dikenal dengan Kelenteng berusia ratusan tahun itu menjadi bagian dalam upaya memberdayakan masyarakat, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Palembang, Yanuarpan, Sabtu (22/3/2014).

Pulau Kemaro selama ini telah menjadi destinasi wisata di Kota Palembang yang didatangi ratusan ribu warga keturunan Tionghoa khususnya pada perayaan Cap Go Meh.

Di Pulau yang berada tidak jauh dari pabrik Pupuk Sriwidjaja itu terdapat sebuah kelenteng telah berusia ratusan tahun.

Namun menurut Yanuar, Pulau Kemaro tidak hanya sebatas obyek wisata religi tetapi dengan beragam keunikan aktivias penduduk juga sangat menarik. Sementara, luas kawasan wisata tersebut mencapai 1.263 meter dengan berbagai latar belakang pekerjaan penduduk di daerah itu.

Yanuar menjelaskan, sebanyak 600 warga yang bermukim di pulau tersebut memenuhi kebutuhan hidup dengan bertani, nelayan dan menyelam di Sungai Musi. Ragam aktivitas masyarakat di daerah itu, tentunya sangat menarik bagi wisatawan jika dikemas dengan baik.

Yanuar menambahkan, pihaknya menargetkan integrasi obyek wisata yang telah ada yaitu kelenteng dan pagoda dengan aktivitas masyarakat akan mendorong kunjungan wisatawan ke daerah tersebut.

KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM Kompleks Kelenteng dan Pagoda Hok Cing Bio di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/1/2014), dilihat dari Sungai Musi. Pulau di tengah Sungai Musi ini menjadi tujuan ratusan ribu orang dari sejumlah daerah setiap perayaan Cap Go Meh atau bulan purnama pertama setelah Imlek.
Implikasinya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat asli yang terlibat aktif dalam kelompok-kelompok masyarakat sadar wisata.

Wali Kota Palembang Romi Herton sebelumnya menjelaskan selain mempertahankan kehidupan asli penduduk Pulau Kemaro, pihaknya juga akan membangun berbagai fasilitas pendukung obyek wisata.

"Pembangunan infrastruktur pendukung, seperti jalan dan dermaga telah dilaksanakan secara bertahap," katanya.

Romi menambahkan, Pulau Kemaro yang terkenal karena legenda percintaan pangeran dari Tiongkok Tan Bun An dengan gadis Palembang Siti Fatimah akan menjadi obyek wisata terkenal di negeri ini bahkan mancanegara.

Selain merevitalisasi kawasan tersebut, Pemkot Palembang juga akan meningkatkan promosi kepada masyarakat luas sehubungan dengan obyek wisata andalan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

Travel Update
4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

Travel Tips
65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

Travel Update
5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

Travel Update
Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Travel Update
Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Jalan Jalan
Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Travel Update
10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

Travel Update
Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com