Pantai Sanur. Dua hari sebelum Nyepi, umat Hindu melaksanakan upacara Melasti. Saat Melasti, umat membawa sarana persembahyangan ke laut. Aneka sarana ini diarak dari pura ke pantai. Di selatan Bali, salah satu pantai yang bisa dikunjungi untuk melihat prosesi ini adalah Pantai Sanur. Di sisi timur Bali, Anda bisa mampir ke Pantai Candidasa atau Pantai Klotok.
Kuta. Hari berikutnya adalah Tawur Kesanga atau Mecaru. Di hari ini juga berlangsung Ngerupuk yang identik dengan pawai Ogoh-ogoh atau boneka berbentuk raksasa menyeramkan.
Ogoh-ogoh terbuat dari bubur kertas dan rangka bambu. Ukurannya besar dan harus diangkat beramai-ramai. Ogoh-ogoh biasanya diarak keliling desa dimulai dari balai banjar.
Seiring tahun berjalan, ogoh-ogoh menjadi sarana kreativitas anak muda. Sehingga ada berbagai macam model ogoh-ogoh. Di kawasan Kuta biasanya ada semacam festival ogoh-ogoh yang diikuti oleh banyak ogoh-ogoh.
Esok hari setelah Mecaru adalah saatnya Nyepi. Selama 24 jam penuh, Bali berubah seperti kota mati karena warga tidak boleh melakukan kegiatan, tidak boleh keluar rumah, tidak boleh mencari hiburan, dan tidak boleh menyalakan api.
Saat Nyepi, suasana begitu sepi dan magis. Sehingga cocok menjadi momen perenungan diri melalui yoga dan meditasi. Ubud identik sebagai destinasi spiritual di Bali.
Desa Sesetan. Setelah puncak Nyepi, keesokan harinya adalah Ngembak Geni. Di saat inilah baru umat Hindu mengunjungi keluarga. Di Desa Sesetan yang berada di Denpasar memiliki tradisi unik saat Ngembak Geni. Tradisi ini hanya terjadi di Desa Sesetan, yang disebut dengan ritual Med-medan.
Muda-mudi berciuman secara bergantian. Prosesi ini begitu ramai dan riuh. Walau terkesan meriah, warga setempat memandangnya sebagai ritual sakral yang sudah dijalankan secara turun-temurun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.