Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim ”Ngontrak” di Anjun

Kompas.com - 26/04/2014, 18:34 WIB

Secara umum, perajin keramik Plered membuat tiga jenis produk yang harganya bervariasi, mulai ribuan rupiah hingga ratusan ribu rupiah. Pertama, keramik fungsi, mulai dari cangkir teh, piring, dan alasnya hingga pot bunga/tanaman. Kedua, keramik tradisional yang banyak ragamnya, seperti gerabah berbagai ukuran dan celengan. Ketiga, keramik hias yang juga bermacam-macam, seperti vas, kap lampu, dan aneka suvenir.

Namun, kapasitas produksi keramik Plered masih jauh dari permintaan pasar. Permintaan lokal dengan desain dan karakter warna yang cukup baik dan diterima di pasaran belum bisa memadai. Ini terutama karena rendahnya pemahaman perajin terhadap metodologi dan teknologi pembuatan keramik yang benar. Akibatnya, produksi mereka kurang standar, baik mutu, bentuk, maupun ukurannya.

Rendahnya kapasitas produksi juga disebabkan oleh kurangnya peralatan produksi yang baik dan standar. Ini terutama dalam proses desain dan pembentukan sehingga pekerjaan tidak bisa dilakukan maksimal. Pengetahuan terhadap kualitas bahan baku kurang optimal dan belum lama ada unit/lembaga penyedia bahan baku siap pakai yang standar.

Pengembangan desain yang berorientasi pasar masih lemah karena kurangnya pengetahuan dan terbatasnya informasi pasar. Ini terkait dengan tingkat pengetahuan masyarakat perajin masih rendah karena rendahnya tingkat pendidikan yang umumnya hanya sampai sekolah dasar.

”Saat usaha keramik sedang jaya, kesadaran untuk menyekolahkan anak ke jenjang yang tinggi masih rendah,” ungkap Sulaeman, yang dibenarkan Kepala Unit Pelaksana Dinas Teknis Penelitian dan Pengembangan Keramik Agus Kusnadi. Akibat semua itu, ujar Kepala Urusan Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Plered Aris Syarifudin, regenerasi perajin sangat lambat. Makin lama perajin kian kesulitan tenaga ahli karena umumnya generasi muda lebih tertarik bekerja di pabrik modern.

”Dua puluh tahun lalu, saya masih memiliki 15-30 tenaga kerja, kini tinggal dua orang. Keduanya bekerja mulai menghaluskan tanah hingga membakar keramik,” kata Suparna.

Selama ini, tingkat keterampilan perajin masih dasar, yang diperoleh secara turun-temurun (relatif kurang kreatif). Diversifikasi produk tidak begitu berkembang (stereotip) sehingga pesanan ekspor keramik cenderung hanya berdasarkan permintaan dengan desain yang sudah ditentukan. Keuntungan yang diperoleh perajin pun rendah. (Dedi Muhtadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com