Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2014, 10:08 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Ribuan pengunjung dari dalam dan luar kota Kolaka, Sulawesi Tenggara memadati kompleks makam Raja Mekongga di Kecamatan Wundulako, Selasa (20/5/2014). Sejak subuh mereka telah berada di makam Raja Sangia Nibandera, raja kedelapan dari Kerajaan Mekongga. Sangia Nibandera merupakan Raja Mekongga pertama yang memeluk Agama Islam pada tahun 1630.

Kedatangan para pengunjung yang terdiri dari anak-anak dan orang dewasa ini untuk melihat dan mengikuti secara langsung prosesi adat yang sangat sakral, yaitu prosesi adat Wonua Mosehe. Wonua Mosehe ini sebuah prosesi adat penyucian negeri dan penyucian pemimpin daerah. Sejumlah kegiatan adat dilakukan dalam prosesi tersebut. Yang pertama adalah penyucian diri.

Dalam proses ini Bupati dan Wakil Bupati Kolaka yang didampingi istri masing-masing diarak ke sebuah sungai kecil dalam kompleks makam raja untuk dimandikan oleh tetua adat Suku Mekongga. Nampak sejumlah bambu ukuran satu meter telah terisi air laut yang dicampur dengan air kelapa muda. Nantinya air tersebut akan disiramkan ke sekujur tubuh Bupati dan Wakil Bupati Kolaka beserta istri masing-masing sebagai tanda penyucian diri.

Proses penyiraman pun berjalan dengan khitmad. Ribuan pengunjung yang menyaksikan prosesi itu terdiam kaku sebagai tanda penghayatan proses penyucian sebab ritual semacam ini dinilai sangat sakral oleh masyarakat Kolaka khususnya Suku Mekongga. Usai melewati penyucian diri, bupati dan wakil bupati kembali ke gaseboh induk guna mengikuti acara ritual selanjutnya.

Di hadapan para tamu undangan yang datang dari sejumlah daerah maupun perwakilan dari persatuan kerajaan nusantara, Haminto Dahlan, yang ditunjuk untuk menceritakan sejarah Suku Mekongga mengatakan bahwa dengan digelarnya Wonua Mosehe atau penyucian negeri semoga seluruh penduduk Kolaka terhindar dari mara bahaya.

“Prosesi adat ini adalah penyucian negeri atau penyucian diri. Prosesi adat semacam ini ada sejak zaman nenek moyang kami dan terus dilestarkan hingga saat ini. Sangat banyak kegiatan yang dilakukan dalam prosesi adat Wonua Mosehe. Salah satunya tarian Lulo tujuh macam yang dilakukan selama tujuh hari. Penyembelihan kerbau putih sebagai hewan kurban, mandi dengan air asin dan ziarah ke makam Raja Mekongga. Intinya semoga kita semua akan terhindar dari mara bahaya atau tolak bala yang tentunya atas izin Allah SWT,” ucapnya, Selasa (20/5/2014).

Selang waktu berjalan, prosesi adat terus berlanjut. Tibalah saat penyembelihan kerbau putih yang telah disiapkan panitia adat sebagai hewan kurban. Ribuan pengunjung berupaya mendekati kerbau yang akan disembelih tersebut guna melihat lebih dekat. Semua pengunjung membisu saat prosesi itu berlangsung.

KOMPAS.COM/SUPARMAN SULTAN Tarian Lulo sebagai aset budaya Mekongga di Kolaka, Sulawesi Tenggara yang hingga saat ini masih terjaga.
Tidak berhenti di prosesi penyembelihan kerbau putih, tetua adat kembali melanjutkan ritual menuju makam Raja Mekongga yaitu Raja Sangia Nibandera. Dalam makam tersebut Bupati didampingi sejumlah tokoh adat dan pejabat Kolaka terlihat memanjatkan doa kepada sanga pencipta untuk raja pemeluk Agama Islam pertama di tanah Kolaka.

Kepada Kompas Travel, Bupati Kolaka, Ahmad Safei merasa bersyukur sebab kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar. Bupati mengatakan sebenarnya Kolaka kaya akan budaya sehingga tidak salah jika Kolaka masuk dalam daftar destinasi wisata budaya bagi para pelancong di dunia. “Saya merasa bahagia dengan suksesnya prosesi adat Wonua Mosehe ini. Menandakan daerah kami kaya akan budaya dan tetap melestarikannya. Semoga hal ini dapat menarik wisatawan yang ada di dalam dan luar negeri,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Daftar Promo pada KAI Expo 2023, Kereta Eksekutif Rp 150.000

Daftar Promo pada KAI Expo 2023, Kereta Eksekutif Rp 150.000

Travel Update
Wisata Sekitar Museum Petilasan Mbah Maridjan, Tampilkan Pesona Merapi

Wisata Sekitar Museum Petilasan Mbah Maridjan, Tampilkan Pesona Merapi

Jalan Jalan
Itinerary Pendakian Gunung Telomoyo via Arsal, Bisa Berangkat Sore

Itinerary Pendakian Gunung Telomoyo via Arsal, Bisa Berangkat Sore

Itinerary
Cerita Lansia 72 Tahun Antre 5 Jam Demi Promo Tiket Kereta di KAI Expo

Cerita Lansia 72 Tahun Antre 5 Jam Demi Promo Tiket Kereta di KAI Expo

Jalan Jalan
Koleksi di Museum Petilasan Mbah Maridjan, Ada Tulang Belulang

Koleksi di Museum Petilasan Mbah Maridjan, Ada Tulang Belulang

Travel Update
6 Tips Berburu Promo Tiket Kereta di KAI Expo 2023, Datang Pagi Hari

6 Tips Berburu Promo Tiket Kereta di KAI Expo 2023, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Jogja Spoor Day Jadi Wisata Edukasi Anak-anak Soal Kereta Api

Jogja Spoor Day Jadi Wisata Edukasi Anak-anak Soal Kereta Api

Travel Update
Cara ke TMII Naik TransJakarta dari Tangerang, Lihat Baju Adat Jokowi

Cara ke TMII Naik TransJakarta dari Tangerang, Lihat Baju Adat Jokowi

Travel Tips
7 Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Jolotundo, Awas Dehidrasi

7 Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Jolotundo, Awas Dehidrasi

Travel Tips
5 Tempat Wisata Dekat Lapangan Banteng, Bisa Jalan Kaki

5 Tempat Wisata Dekat Lapangan Banteng, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Pos Komando di Monumen Pancasila Sakti, Tempat Rapat Persiapan G-30-S

Pos Komando di Monumen Pancasila Sakti, Tempat Rapat Persiapan G-30-S

Jalan Jalan
Panduan ke KAI Expo 2023: Lokasi, Promo, dan Tiket Masuk

Panduan ke KAI Expo 2023: Lokasi, Promo, dan Tiket Masuk

Travel Tips
Festival Heley Mbay Hote Mbay, Pertahankan Tradisi Gerabah di Jayapura

Festival Heley Mbay Hote Mbay, Pertahankan Tradisi Gerabah di Jayapura

Travel Update
Tradisi Selamatan Maulid Nabi di Magetan, Gantikan Tumpeng dengan Pisang

Tradisi Selamatan Maulid Nabi di Magetan, Gantikan Tumpeng dengan Pisang

Travel Update
KAI Expo 2023 Digelar, Diskon Tiket Kereta Api mulai Rp 50.000

KAI Expo 2023 Digelar, Diskon Tiket Kereta Api mulai Rp 50.000

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com