Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semerbak Wangi Bunga Tomohon

Kompas.com - 09/08/2014, 08:06 WIB

Tomohon masih mempertahankan ciri khas sebagai kota desa dengan angkutan bendi ditarik kuda pacu. Jimmy Eman menyebut kota desa karena 70 persen penduduknya hidup dari petani bunga, kelapa, dan cengkeh. Cengkeh dan kelapa banyak ditemukan di kawasan Tinoor, sedangkan bunga anggrek di Tomohon Tengah.

Sajian keindahan Tomohon berderet panjang ketika memasuki kawasan Bukit Doa seluas 20 hektar di sebelah utara dan Danau Linow yang berganti-ganti warna dari pagi hingga malam hari.

Selain itu, Tomohon juga memiliki potensi sumber daya alam energi panas bumi Lahendong, yang menghidupkan listrik Sulawesi Utara dengan empat pembangkit berkapasitas 80 megawatt.

Dari Bukit Inspirasi, pemandangan lepas menyaksikan keindahan Gunung Lokon. Gunung tersebut berbentuk memanjang, kepala di bagian selatan, dikenal sebagai Gunung Lokon. Sementara di utara menjulang pasangannya, yaitu Gunung Empung. Di kaki Gunung Lokon, pengunjung akan menyaksikan bunga krisan warna-warni tumbuh di ladang perkebunan milik rakyat.

Jimmy Eman mengatakan, bunga produksi warga Tomohon telah mendongkrak pendapatan per kapita menjadi Rp 15 juta tahun 2013, sekaligus menekan angka pengangguran sekitar 7 persen atau sekitar 6.000 warga. Angka pendapatan per kapita tahun 2013 naik tiga kali lipat dari tahun 2006, yang sekitar Rp 5 juta.

Eman menambahkan, perkebunan bunga yang dilakukan secara berkelompok dan perorangan oleh masyarakat membuat ekonomi warga Tomohon berdaya tahan tinggi. Menurut dia, modal berkebun bunga tidak mahal, tetapi petani mendapat keuntungan empat sampai lima kali.

Ronny Polii mengatakan, Festival Bunga Tomohon memberikan keuntungan berlipat-lipat. Selain menjual bunga, petani juga mendapat order menghias mobil float parade bunga. Untuk satu mobil, petani memasang tarif Rp 35 juta-Rp 40 juta.

Pada festival bunga tahun ini, Ronny mendapat order dari Pemerintah Kota Bitung dengan float perahu dan ikan cakalang. ”Bentuk dan model ikan didesain pegawai Pemerintah Kota Tomohon, lalu kami mencari tukang untuk merancang desain itu di atas mobil,” katanya.

Setelah rancangan selesai, petani kemudian menempelkan bunga-bunga ke dalam desain.

Bukan hanya petani yang mendapat order float bunga. Sejumlah ibu rumah tangga yang tergabung dalam komunitas gereja dan pembinaan kesejahteraan keluarga juga dapat pekerjaan menghias mobil.

Sayang, Pemerintah Kota Tomohon mematok festival bunga hanya dilaksanakan dua tahun sekali meski bunga Tomohon berlimpah. Petani berharap, seperti Pasadena, festival dapat berlangsung setahun sekali dan bunga akan memancarkan semerbak wangi bagi setiap warga setempat dan mereka yang datang ke Tomohon. (Jean Rizal Layuck)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com