Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelni Garap Destinasi Wisata yang Susah Dikunjungi Orang Indonesia

Kompas.com - 17/12/2014, 09:12 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Biro perjalanan wisata asing banyak yang menggarap wisata-wisata eksotis di Indonesia seperti Raja Ampat di Papua. Termasuk juga operator kapal pesiar. Wisatawan yang datang ke daerah-daerah ini pun jadinya didominasi oleh wisatawan asing.

Seperti diungkapkan Senior Manager Pelni Shipping Agencies Buddi Santoso, obyek wisata di Indonesia banyak dijual oleh pihak asing. "Karena itu Pelni lagi coba, trial and error, mulai bergeser ke Pelni Tour. Kenapa orang luar yang garap, kenapa kita tidak," ungkapnya saat seminar mengenai "Discover Indonesia's Solar Eclipse 2016", di Jakarta, Selasa (16/12/2014).

Destinasi wisata yang ia maksud adalah tempat-tempat yang tidak biasa dan susah dikunjungi, terutama bagi orang Indonesia sendiri. Buddi menyebutkan sudah saatnya orang Indonesia menjelajahi negaranya sendiri.

"Pelni punya 52 cabang di Indonesia, tambahan 40-an sub cabang. Ada 70 cabang terminal point. Jadi di mana pun di Indonesia, di sana ada Pelni. Ini kekuatan kami, hanya saja orang belum aware ini," kata Buddi.

SENDY ADITYA SAPUTRA Pantai Ora di Desa Saleman, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Pelni memiliki 25 armada kapal yang melayani 88 pelabuhan di seluruh Indonesia. Buddi menuturkan Pelni dulunya dilihat hanya sebagai transportasi angkut saja, terutama untuk barang. Namun kini Pelni mulai ingin berbenah dengan juga menggarap sektor pariwisata.

"Seperti KM Kelud sudah direnovasi besar-besaran. Toiletnya bagus sekali karena kami benchmarking-nya Pacific Place (mal di Jakarta)," kata Buddi.

Rencana selanjutnya adalah kapal-kapal yang beroperasi di kawasan timur Indonesia juga akan dibenahi. Bahkan, jika disetujui, tambah Buddi, kapal terbaru milik Pelni yang masih di Jerman yaitu kapal ke-25 diproyeksikan akan menjadi budget cruise (kapal pesiar bujet rendah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com