Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mons, Semarak Perayaan Ibu Kota Kebudayaan Eropa

Kompas.com - 28/01/2015, 17:35 WIB

Beberapa bangunan baru dengan tampilan futuristik karya arsitek yang juga bertanggung jawab atas proyek Ground Zero di New York akan memberi suasana baru. Menjelang pertengahan tahun akan dibuka tidak hanya satu atau dua museum baru namun lima museum sekaligus. Salah satunya adalah Memorial Museum untuk mengenang kota Mons sebagai salah satu wilayah pertempuran pada Perang Dunia Pertama.   

Pameran berjudul “Kelahiran seorang seniman” yang menyoroti hidup Van Gogh telah diresmikan oleh Raja dan Ratu Belgia, dan ini menjadi salah satu agenda acara terpenting. Pelukis asal Belanda ini pernah bermukim di pinggiran kota Mons selama beberapa tahun, dan masa tersebut mempengaruhi karir dan hasil karyanya di kemudian hari. Pameran yang bertempat di Mons Fine Arts museum ini akan berlangsung hingga pertengahan Mei mendatang dan terbuka untuk umum. Direncanakan pada musim panas nantinya di tengah Grand Place akan ditanami tujuh ribu lima ratus bunga matahari yang mengingatkan pada lukisan terkenal karyanya.

Selain penuh dengan kegiatan bertema khusus, Mons tetap akan menyelenggarakan acara tahunan. Beberapa di antaranya antara lain festival cokelat, festival film roman yang berdekatan dengan Valentine’s Day, parade tank masuk kota, dan pastinya yang selalu paling ditunggu adalah Ducasse de Mons atau yang lebih dikenal dengan nama Doudou.

Ini merupakan tradisi ritual tahunan yang telah dilakukan sejak abad keempat belas dan menjadi salah satu ritual tahunan tertua di Eropa dan termasuk dalam kategori UNESCO Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Acara yang berlangsung selama seminggu ini seakan membawa kita kembali ke masa di abad pertengahan. Ikon dari acara ini adalah sebuah naga raksasa yang diarak dan sekilas mirip dengan Ogoh-ogoh di Bali.

Selama ini Mons memang belum menjadi destinasi wisata yang populer. Diharapkan dengan berbagai proyek di kalender budaya tahun ini akan membawa lebih banyak pengunjung ke kota yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri yang baru saja lengser, Elio Di Rupo. Bahkan CNN menyebutkan kota Mons menjadi salah satu dalam "top 10 destination to visit in 2015".

Tertarik untuk mengunjungi Mons? Kota ini sangat mudah dicapai dari Brussels dengan menggunakan kereta berdurasi lima puluh menit atau dengan hanya sekitar satu jam dengan menggunakan kereta cepat Thalys dari Paris.

Karena area kota ini kecil, seluruh atraksi wisata dapat dijangkau dengan berjalan kaki hanya dalam sehari. Kalaupun lelah, warga dan pengunjung dimanjakan dengan adanya fasilitas bis gratis yang nyaman untuk mengelilingi tengah kota. Selamat datang di Mons, Ibukota Kebudayaan Eropa 2015.

(Astrid Asmarajaya, penulis menetap di Belgia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com