Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Lombok Tengah Kekurangan Hotel

Kompas.com - 12/02/2015, 17:32 WIB
MATARAM, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah HL Putria mengatakan pariwisata di daerah itu masih dihadapkan dengan sejumlah persoalan terutama minimnya keberadaan hotel dan kamar yang tersedia.

"Di satu sisi kita ingin meningkatkam kunjungan dan lama menginap, tetapi di sisi lain daerah ini masih kekurangan kamar hotel," kata Putria saat dihubungi Rabu (11/2/2015).

Kata dia, saat ini jumlah hotel yang berdiri di daerah itu baru belasan hotel, sedangkan jumlah kamar yang tersedia tak mencapai 700 kamar. Padahal, katanya, tingkat kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancananegera ke Kabupaten Lombok Tengah setiap tahun terus meningkat.

Tingkat hunian hotel di Lombok Tengah pada 2014 mencapai 30 persen. Sedangkan wisatawan yang datang sebanyak 350 ribu orang, mengalami kenaikan 300 persen dari sebelumnya.

"Kita menargetkan cuma 70 ribu orang, tetapi yang datang melebihi itu. Ini jelas berbanding terbalik, karena di saat kita ingin meningkatkan kunjungan dan lama menginap, di sisi lain masih kekurangan kamar hotel," katanya.

Karena itu, pihaknya berharap dengan adanya rencana pembangunan hotel oleh "Indonesia Tourism Development Corporation" (ITDC) di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Resort akan menambah tingkat hunian wisatawan tinggal di Lombok Tengah.

"Kami berharap banyak agar ITDC segera merealisasikan pembangunan di KEK Mandalika Resort," ujarnya.

Apalagi, katanya, saat ini geliat dan perkembangan pariwisata di daerah ini luar biasa setelah keberadaan Bandara Internasional Lombok (BIL) beroperasi sejak 2011. Ia menambahkan, untuk menopang potensi pariwisata yang dimiliki Lombok Tengah, pemerintah daerah telah membagi wilayah berdasarkan tiga zona kawasan, yakni utara, tengah dan selatan.

Di utara sebagai kawasan wisata berbasis agrowisata dan ekowisata. Hal ini sesuai dengan kondisi geografis yang didukung kesuburan tanah serta wilayah yang berbukit. Di antara obyek wisata bagian utara adalah air terjun Benang Stokel, air terjun Benang Kelambu, desa budaya Mas-mas, Aik Bukak, Kebun HKM yang luasnya mencapai 2.500 hektaer, termasuk jalur pendakian Gunung Rinjani melalui pintu masuk Benang Stokel.

Selanjutnya, zona tengah sebagai sentra industri pariwisata dan pusat seni dan budaya, seperti desa tradisional Sukarara, Bleke, Kecamatan Janapria sebagai pusat kerajinan Ketak, Kecamatan Kopang sebagai pusat kuliner dan anyaman bambu. Sedangkan Desa Ungga sebagai tempat kerajinan perak, Desa Batu Jai sebagai lokasi hotel terapung dan pusat kuliner.

Ia menambahkan, untuk zona selatan memiliki daya tarik utama panjang garis pantai yang mencapai 99 kilometer, terbagi dalam tiga lokasi, yakni timur, tengah dan barat. Untuk wilayah timur meliputi Teluk Awang, Pantai Akar-akar, Bumbang, Tunak, Sereneng. Wilayah tengah meliputi Pantai Gerupuk, Buak, Serinting, Tanjung Aan, Seger, Kuta, Benjong.

"Untuk wilayah tengah ini sudah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK). Sedangkan di wilayah barat meliputi Pantai Prabu, Are Guling, Tebuak, Mawun, Tampah, lancing, Mundicemati, Mari, dan Selong Belanak," katanya.

Kawasan ini terkenal dengan ombaknya yang bagus sehingga disukai turis untuk berselancar, menyelam, dan "snorkeling". Ia berharap perkembangan pariwisata di daerah ini terus menunjukkan tren positif, karena diyakini dalam waktu tidak lama lagi pariwisata Lombok Tengah akan menjadi daerah penyumbang terbesar bagi pariwisata Nusa Tenggara Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com