Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gertak Sambal" Pemerintah Australia Tak Ampuh bagi Pariwisata Bali

Kompas.com - 05/05/2015, 09:11 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Gertak sambal boikot pemerintah Australia terkait eksekusi mati kelompok Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, terbukti tak ampuh. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mendata bahwa kunjungan wisata warga Australia di Bali mengalami peningkatan pada bulan Maret 2015.

“Gertak sambal Pemerintah Australia tak ampuh pengaruhi warganya. Terbukti warga Australia yang ke Bali mengalami peningkatan pada bulan Maret,” kata Kepala BPS Provinsi Bali, Panusunan Siregar, di Denpasar, Bali, Senin (4/5/2015).

Panusunan menjelaskan, kedatangan wisatawan langsung ke Bali menurut kebangsaan, Australia menduduki peringkat pertama pada bulan Maret sebesar 13,10 persen dari bulan Februari 2015 hanya 71.336 orang naik menjadi 80.682 orang bulan Maret 2015.

“Bali itu tempat yang nyaman bagi pariwisata, termasuk warga Australia yang ingin berlibur. Gertak sambal pemerintahnya ya tidak digubris sama rakyatnya. Ini membuktikan bahwa masyarakat Australia sudah rasional, ini sangat pribadi, kebutuhan pribadinya tidak mau dicampurkan ke hal politik,” tegasnya.

Bahkan, data BPS Provinsi Bali juga menerangkan bahwa sejak awal tahun 2015, wisman asal Australia sudah memperlihatkan kenaikan yang bagus. Pada Triwulan 1 (Januari-Maret) mencapai 237.077 orang naik 14,27 persen dari tahun Januari–Maret 2014 lalu yang hanya 207.475 orang. Dengan angka yang semakin menunjukkan ke arah positif, dipastikan pasca eksekusi mati duo Bali Nine akan semakin membaik, baik berpengaruh di sektor pariwisata maupun hubungan antar dua negara yang tensi hubungan kerap mengalami turun naik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com