Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Ketulusan Hati Promosikan Budaya Indonesia di Eropa

Kompas.com - 01/07/2015, 21:23 WIB

Kedua event yang saya lakukan di atas yaitu suling Bali berkolaborasi dengan band Belanda dan Belgia, berawal dari kemauan untuk mencari relasi yang baik. Relasi atau networking itu akan memberi kesempatan lain buat saya. Gayung bersambut dengan ketulusan itu pula saya memperoleh tawaran main di beberapa kota di Eropa.

Benar sekali, makna dari pesan singkat orang tua di Bali bahwa "kesempatan akan selalu ada karena ketulusanmu".  Kesempatan datang lagi seminggu kemudian dengan mengikuti parade ogoh-ogoh Bali, suling Bali kreatif  dalam Tong Tong Fair & Festival, Den Haag tanggal 27 Mei 2015 (video: suling bali di Tong Tong Fair 2015) selanjutnya Balinese Dagen Prananatha pada 13-14 Juni 2015 di Waasmunster (video: Balinese dagen di Waasmunster), Perayaan Tumpek Wariga di Parc Pairi Daiza tgl 20 Juni 2015 (video: tari Bali di Tumpek Wariga Pairi Daiza, dan suling bali dengan soprano saxophone) serta baru-baru ini memainkan rindik Bali selama 3 hari pada 16-18 Juni 2015 dalam rangka The Nordic World of Coffee di Guthenburg Swedia. (video: Rindik Bali di Swedia)

Apakah benar kita tidak membutuhkan imbalan? Belum tentu. Jujur saya katakan beberapa event yang berskala komersial tentu membutuhkan dan mengeluarkan biaya. Kalau berskala sosial misalnya untuk kemanusiaan dan berskala kecil tidak apalah, masih kita bisa bantu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com