Sebagai sarana promosi wisata, pemerintah kabupaten atau kota yang menjadi lokasi finis maupun start para pebalap silih berganti menampilkan tradisi kebanggaan masyarakat setempat.
Salah satunya terlihat pada etape keenam, Kamis (8/10/2015). Para peserta disambut meriah dengan kesenian lokal Talempong Pacik sesaat setelah finis di depan Istano Basa Pagaruyung, Tanah Datar.
Bukan hanya itu, pemerintah setempat juga mengadakan tradisi makan bajamba alias makan bersama di dalam istana. Tradisi ini dimaksudkan agar rasa kebersamaan antar-warga selalu terjaga.
Sebelum memasuki istana, para tamu diwajibkan mengenakan sarung, terutama bagi pebalap-pebalap yang mayoritas tampil dengan celana pendek. Hal ini dinaksudkan untuk menjunjung tinggi norma kesopanan.
Kegiatan ini bukan hanya diikuti para petinggi Tanah Datar, tetapi juga para pebalap, media, dan panitia yang terlibat dalam TdS 2015. Semua peserta larut dalam suasana kebersamaan.
"Saya harap peserta yang berasal dari berbagai negara bisa menikmati suguhan seni budaya, makanan, dan keindahan alam Minangkabau. Sehingga bisa menjadi pengalaman berharga buat mereka," kata Perwakilan Bupati Tanah Datar, Hardiman. (Juara.net/Tulus Muliawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.