Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Wisata "Anti-mainstream" ala Bukittinggi

Kompas.com - 12/10/2015, 17:21 WIB

ROMBONGAN turis asing yang menikmati perjalanan dengan menggunakan bus nyaman ber-AC adalah hal yang biasa. Tetapi, bagaimana kalau ada rombongan turis bule diboyong naik truk, tidak ubahnya seperti mengangkut sapi ke rumah potong?

Atau rombongan wisatawan asing yang makan "bajamba" di pelosok desa dan kemudian ikut "mairiak" padi di sawah? Makan bajamba adalah budaya makan bersama membentuk lingkaran dengan hidangan makanan khas Minang yang dialasi daun pisang.

Makan bajamba biasanya dilakukan pada saat acara adat, bergotong royong, atau keramaian lainnya. Tetapi, sekarang makan bajamba bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, biasanya pada acara kumpul-kumpul keluarga atau reuni sekolah.

Sementara mairiak padi adalah panen secara gotong royong yang dilakukan dengan cara merontokkan butir-butir padi dari tangkainya menggunakan telapak kaki, bukan dengan teknik membanting.

Itulah yang dilakukan oleh Doddy, seorang pemandu wisata bersama istrinya Meriwati di desa Gaduik, Kabupaten Agam, sekitar sembilan kilometer di utara Bukittinggi, Sumatera Barat.

Pengalaman sebagai pemandu selama 25 tahun membuat Doddy, pria kelahiran 48 tahun lalu itu, menyadari betul bahwa pada dasarnya turis asing, terutama yang berasal dari Eropa, datang ke suatu daerah bukan untuk sekadar menikmati keindahan alamnya, tapi juga sekaligus berinteraksi langsung dan mencoba kebiasaan masyarakat setempat.

"Pada umumnya turis asing sangat senang untuk diajak sedikit bertualang dan mencoba sensasi baru yang tidak mereka dapatkan di tempat lain," kata Doddy, lulusan salah satu perguruan tinggi swasta di Padang itu.

Dalam hal penyediaan makan siang atau makan malam pun, tamu asing tidak mencicipi hidangan yang ada di hotel atau restoran biasa, tapi di rumah kediamannya yang berada di desa.

Berawal dari banyaknya keluhan tamunya yang sebagian besar berasal dari Belanda dan Jerman soal makanan yang pedas dan tidak cocok dengan lidah mereka, Doddy pun menawarkan solusi, yaitu makan di rumahnya dengan menu masakan istrinya.

"Mereka sering mengeluh sakit perut karena makanan yang terlalu banyak cabai dan meminta saya untuk menyediakan makan yang banyak sayur-sayuran. Saya pun kemudian sediakan permintaan mereka, yaitu makan di rumah saya," katanya.

Makanan yang disediakan tetap masakan khas padang, tetapi sudah disesuaikan dengan selera turis asing yang suka makan sayur segar dan tidak suka pedas. Saat makan bersama, Doddy beserta istri pun mengajari tamu bule tersebut mengenai tata cara makan yang berlaku dalam masyarakat Minang.

"Mereka makan bukan di atas meja, tapi bersila di lantai dan tidak boleh makan pakai sendok. Kaum perempuan tidak boleh duduk bersila dengan mengangkang, tapi bersimpuh," kata Meri, istri Doddy yang bertanggung jawab atas urusan masak-memasak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com