Sikerei lalu memulai pasibitbit. Prosesi ini adalah mengusir roh jahat yang membuat warga itu sakit. Sambil berdiri, kedua sikerei menggenggam dedaunan beserta lonceng kecil yang kemudian digerakkan di atas kepala sang pasien.
Sikerei lalu berjalan ke arah pintu keluar sambil mengibas-ngibaskan dedaunan dan lonceng tersebut. Mereka seperti tengah mendorong sesuatu yang tidak kasatmata keluar dari ruangan. Gerakan tersebut diulang empat kali.
Di bagian akhir, sikerei meletakkan dedaunan di ventilasi agar roh jahat tidak kembali lagi.
Kedua sikerei duduk di sisi kiri-kanan pasien, untuk melulurkan dedaunan yang telah dihaluskan ke tubuh pasiennya (pasiporot). Prosesi yang disertai pijatan ringan itu dilakukan dua kali. Pertama, bertujuan mencabut penyakit dalam diri sang pasien.
Sementara yang kedua sebagai obat agar penyakit itu tidak kembali. Prosesi ini ditutup dengan penyembelihan ayam (pasimate gougou). Selanjutnya, pasien dipapah kembali masuk ke dalam kamarnya.
Di Mentawai ada kepercayaan jika seseorang sakit, jiwanya meninggalkan raganya. Oleh
karena itu, dilakukan simagere atau prosesi memanggil jiwa. Simagere dilakukan sikerei dengan duduk di pinggir pintu rumah.
Mereka melapalkan mantra di depan piring berisi hati ayam. Setelah itu, sikerei masuk ke kamar dan memberikan sebagian hati ayam kepada warga yang sakit, sebagai media untuk mengembalikan jiwa pasien.
Sebelum menyelesaikan tugasnya, salah satu sikerei duduk di samping kepala keluarga dan kembali melapalkan mantra. Tahapan itu untuk memberikan kekuatan kepada keluarga agar tetap tenang meskipun ada anggota keluarganya yang sakit.
Seusai pengobatan, pasien memang tidak langsung sembuh. Namun, sehari kemudian, dia keluar rumah dan duduk di beranda. Wajahnya juga jauh lebih sehat dan segar.
Terus berkurang
Bagi masyarakat Mentawai, sikerei memiliki peran penting. Tidak hanya karena keahlian mereka meramu obat-obatan, tetapi juga karena perannya pada berbagai siklus kehidupan masyarakat Mentawai. Sayangnya, meski penting, jumlah sikerei terutama di Pulau Siberut terus berkurang.