Salah satu ibu yang saya temui, Tecken Trup terkesan dengan buku cerita dari Indonesia, menurutnya sebagai negara kelautan, buku anak dari Indonesia memiliki corak berbeda dengan kebanyakan buku anak di Jerman.
“Saya senang dengan buku-buku tentang dunia laut, sebab anak saya bisa belajar hal berbeda yang jarang kami temui di buku anak yang berkembang di sini,” akunya.
Saya pribadi terkesan dengan Island of Inquiry. Di “pulau” ini, para pengunjung bisa mengenal budaya Indonesia dengan menggunakan beragam aplikasi digital. Island of Inquiry mengusung konsep penerapan sains untuk menjelaskan berbagai seni budaya seperti aplikasi peta batik untuk mengetahui daerah penghasil Batik atau terciptanya gelombang suara pada angklung.
Umumnya, tempat ini pula yang ramai dikunjungi para pengunjung sebab mereka bisa mengetahui secara mendalam dan logis, seperti apa cara kerja alat musik bambu dari Indonesia ini. Bagi Francoise Bechtold, yang belum pernah mengunjungi Indonesia, penjelasan dengan menggunakan sains sangat menarik perhatian.
“Selama ini saya hanya mendengar cerita teman-teman yang pernah berkunjung ke Indonesia, tapi mereka biasanya tidak tahu bagaimana menjelaskan secara pasti budaya Indonesia. Di tempat ini dalam waktu singkat saya belajar lebih banyak dari mereka. Sekarang saya malah tertarik untuk datang berkunjung ke daerah asal angklung ini,” ungkap pengunjung berkebangsaan Perancis ini.