Setiap hari truk melintas dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Kampung Tugu yang menyimpan sejarah seolah dikepung puluhan terminal truk peti kemas.
Kreol Tugu
Di Kampung Tugu, orang-orang keturunan Portugis (mestizo) hidup dan berkembang. Mereka mempertahankan bahasa Kreol Portugis atau Kreol Tugu yang banyak dipakai keturunan Portugis di Melaka. Setelah perang kemerdekaan Indonesia, masyarakat Tugu keturunan Portugis mulai tercerai-berai.
”Saya tidak tahu mereka pindah ke mana saja. Ada yang tetap tinggal di Jakarta, mungkin tinggal di daerah Kota, ada yang pindah ke Belanda,” kata Guido.
Sekarang, keluarga besar Kampung Tugu keturunan Portugis yang masih hidup merupakan generasi kedelapan. Lebih kurang saat ini ada 300 keluarga keturunan Portugis yang masih tinggal di Kampung Tugu.
Buku berjudul Keroncong Tugu yang diterbitkan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta (2000) mencatat, orang keturunan Portugis masih memakai nama-nama leluhur mereka, seperti Abraham, Andreas, Cornelis, Michiels, Salomons, Saymons, Quiko, dan Browne.
Di Kampung Tugu, kini masyarakat hidup membaur dengan warga lain yang berasal dari berbagai komunitas. Karena orang-orang lanjut usia yang bisa menggunakan bahasa Kreol Tugu sudah meninggal, sekarang tidak ada lagi generasi keturunan Portugis yang bisa menggunakan bahasa itu sehari-hari.
Gereja Tugu
Peninggalan Portugis yang masih tersisa di Kampung Tugu adalah Gereja Tugu yang merupakan pemberian tuan tanah Belanda, Justinus van der Vinch, yang dibangun pada 1747. Vinch juga memberikan sebidang tanah untuk pemakaman.
Gereja Tugu (GPIB Tugu) yang ada sekarang adalah gereja ketiga. Gereja sebelumnya yang dari papan kayu dan bilik telah rusak. ”Gereja ketiga ini pernah nyaris musnah diamuk massa saat kami menjadi korban Gedoran Tugu,” kata Johan Sopaheluwakan, anggota Ikatan Keluarga Besar Tugu, Yayasan Calouste Gulbenkian (Fundação Calouste Gulbenkian).
Gedoran Tugu terjadi pasca kemerdekaan Indonesia. Saat itu, warga lokal menyita semua barang orang keturunan Portugis karena dianggap warga asing.